Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan kementerian akan mendalami kasus yang terjadi di Indofarma secara serius. Pihaknya akan mengundang Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk mengaudit keuangan Indofarma.
Erick mengatakan kalau sampai ditemukan ada penyelewengan yang terjadi di internal Indofarma, dirinya sendiri yang akan membawa masalah ini ke ranah hukum. Dia berjanji kementerian dan BPK akan melaporkan hal ini ke Kejaksaan Agung.
"Dan saya sudah bertemu dengan BPK untuk Indofarma ini untuk benar-benar kita uraikan. Lalu kalau memang ada penyelewengan kita bawa kepada Kejaksaan bersama BPK," ujar Erick ditemui di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, Minggu (5/5/2024).
Lebih lanjut, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyebut kementerian sedang melakukan transformasi total terhadap holding farmasi BUMN.
Pihaknya akan menyelesaikan semua masalah secara grup. Holding farmasi sendiri dipimpin oleh PT Bio Farma, di dalamnya ada Indofarma dan juga Kimia Farma.
Kementerian BUMN sendiri menargetkan restrukturisasi BUMN bermasalah akan rampung pada Oktober 2024, seiring dengan habisnya masa jabatan Erick Thohir dan seluruh menteri kabinet Indonesia Maju.
"Jadi kita sedang melakukan transformasi di grup kesehatan Bio Farma, Indofarma, Kimia Farma. Kita coba menyelesaikan secara grup. Bio Farma memang kita sedang lakukan perbaikan keuangan, nanti holding yang melakukan secara keseluruhan," beber pria yang akrab disapa Tiko tersebut. (hal/kil)