Siapa Pemiliki Sepatu Bata Indonesia yang Tutup Salah Satu Pabriknya?

Siapa Pemiliki Sepatu Bata Indonesia yang Tutup Salah Satu Pabriknya?

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 06 Mei 2024 11:38 WIB
Produsen alas kaki PT Sepatu Bata Tbk (BATA) mulai gencar untuk menjual produknya melalui e-commerce. Tahun ini perusahaan alas kaki tersebut menargetkan memproduksi 4,5 juta pasang alas kaki.
Foto: Hasan Alhabshy
Jakarta -

PT Sepatu Bata Tbk (BATA) telah menutup salah satu sentra produksi alas kakinya yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat. Hal itu diungkap dalam keterbukaan informasi yang disampaikan Corporate Secretary BATA Hatta Tutuko kepada otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam keterbukaan informasi itu disebutkan perusahaan tak mampu lagi melanjutkan produksi di pabrik sepatu Purwakarta karena sepi orderan. Terlepas dari itu, tahukah kamu siapa pemilik dari produsen alas kaki ternama RI ini?

Berdasarkan catatan detikcom, produsen sepatu Bata sebetulnya merupakan perusahaan asing asal Republik Ceko. Perusahaan ini memiliki nama lengkap T&A Bata Shoe Company dan sudah terdaftar di Zlin, Republik Ceko.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan ini didirikan oleh TomΓ‘Ε‘ Bata dan beberapa saudaranya pada 1894 silam. Kebetulan, TomΓ‘Ε‘ berasal dari keluarga yang sudah turun temurun bekerja di bidang pembuatan sepatu selama berabad-abad.

Pada umur 12 tahun TomΓ‘Ε‘ mulai tertarik dengan pekerjaan ayahnya di pabrik sepatu. Bukan cuma pembuatannya, dia juga kadung dengan strategi penjualan. Di umur yang masih belasan tahun dia sudah tahu semua hal yang penting dan mumpuni untuk menjadi tukang sepatu.

ADVERTISEMENT

Singkat cerita, kesuksesan besar Bata pertama kali adalah usai mendapatkan orderan sepatu tentara Austro-Hongaria. Kala itu Bata diminta untuk memproduksi sebanyak 50.000 buah sepatu sepanjang perang tersebut.

Kemudian berdasarkan situs resmi perusahaan, di Indonesia pengoperasian penjualan sepatu Bata dijalankan oleh PT Sepatu Bata Tbk. Perusahaan ini pertama kali mendirikan pabrik di Tanah Air pada 1939 lalu.

Pada masa tersebut, Bata melakukan kerjasama dengan NV, Netherlandsch-Indisch, sebagai importir sepatu yang beroperasi di Tanjung Priok.

Sebelum tahun 1978, status Bata di Indonesia adalah perusahaan asing, sehingga dilarang menjual langsung ke pasar. Bata saat itu hanya menjual melalui para penyalur khusus (depot) dengan sistem konsinyasi.

Hingga akhirnya per 1 Januari 1978, izin dagang Bata dipindahkan menjadi perusahaan nasional Indonesia. Bata pun mendirikan PT Sepatu Bata sebagai perwakilan Bata di Indonesia dan akhirnya bisa menjual langsung sepatu ke pasar sampai sekarang.

Bata makin serius pada bisnisnya di Indonesia. Bahkan, perusahaan PT Sepatu Bata memilih melantai di Bursa Efek Jakarta. Per 1982 perusahaan terdaftar sebagai emiten dengan kode saham BATA.

Karena memiliki bentuk perusahaan terbuka, kepemilikan Bata Indonesia tersebar di bursa saham. Artinya perusahaan ini tidak dimiliki oleh satu dua pihak saja.

Berdasarkan data RTI per 6 Mei 2024, sebagian besar kepemilikan Bata Indonesia dipegang oleh Bafin (Nederland) B.V. dengan 1.066.187.400 lembar saham atau setara dengan 82,01%. Berkat itu Bafin menjadi pihak pengendali perusahaan.

Setelahnya, Bata Indonesia tercatat dimiliki oleh Masyarakat Non-wakaf dengan total 220.315.470 lembar saham atau setara dengan 16,95%. Sisanya perusahaan ini dimiliki oleh Masyarakat Wakaf dengan 13.497.130 lembar saham atau 1,04%.




(fdl/fdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads