Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa mengatakan, pihaknya akan mengkaji program makan siang gratis yang diusung oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Hal ini disampaikannya disela-sela acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) 2024.
Berikut sederet faktanya:
1. Masuk ke Rencana Kerja Pemerintah 2025
Suharso mengatakan, program-program Asta Cita besutan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang akan dimasukkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2025. Adapun program makan siang gratis termasuk di dalamnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kenapa (Asa Cita masuk RKP)? Karena memang beliau yang akan melaksanakan pekerjaan-pekerjaan, tugas-tugas konstitusional, untuk melakukan pembangunan pada tahun yang akan datang," kata Suharso ditemui di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Jakarta, Senin (6/5/2024).
2. Kaji Target hingga Frekuensi Program
Suharso menjelaskan, pelaksanaan program makan siang gratis akan dilakukan dengan mempertimbangkan mekanisme RKP berdasarkan undang-undang. Nantinya, proses pengkajian program ini akan meliputi target penerima makan siang gratis, frekuensi, hingga nilai gizi.
"Untuk makan siang yang kami kaji pertama siapa targetnya. Kita merasionalkan yang paling teknokratis. Siapa yang paling pantas dapat itu, kemudian frekuensinya berapa kali, dua kali? Tiga kali?," ujar Suharso.
Selain itu, pihaknya juga akan mengkaji standar nilai gizi yang terkandung dalam satu paket menu makan siang gratis tersebut. "Kemudian standar gizi berapa kalori yang diberikan apakah 40%? 50%?," kata dia.
3. Memanfaatkan Produk Pangan Lokal
Di samping itu, Suharso juga mengingatkan agar program tersebut bisa mengutamakan penggunaan dari pangan-pangan lokal menyesuaikan dengan lokasi sekolah. Dengan begitu, daerah-daerah bisa lebih berdaya melalui program tersebut.
"Jangan sampai beli telur dari tempat lain, beli tempe dari tempat lain, beli tahu dari tempat lain, beli ikan dari tempat lain, tetapi beli di tempat itu sendiri supaya bisa menumbuhkembangkan daerah," imbuhnya.
Suharso juga akan mengkaji secara lebih detail terkait pengorganisasian atas pelaksanaan program makan siang gratis ini. Termasuk yang paling penting di antaranya, siapa pihak yang akan menjadi pelaksana program.
"Kita sudah punya pengalaman dengan belanja operasional sekolah. Kita akan timbang apakah itu dimungkinkan seperti itu. Karena kita tidak bisa disentralisir gitu. Wah itu nanti banyak hal yang tidak kita inginkan bisa terjadi," pungkasnya.
Simak Video: Bappenas Kaji Target-Frekuensi Program Makan Siang Gratis Prabowo