Jokowi soal Jaga Harga Beras: Tak Gampang Agar Petani dan Ibu-ibu Senang

Jokowi soal Jaga Harga Beras: Tak Gampang Agar Petani dan Ibu-ibu Senang

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 13 Mei 2024 13:24 WIB
Presiden Joko Widodo. (Vico-Biro Pers Sekretariat Presiden).
Foto: Presiden Joko Widodo. (Vico-Biro Pers Sekretariat Presiden).
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) curhat soal sulitnya menjaga keseimbangan harga beras di Indonesia. Menurutnya, beras tidak boleh serta merta dibuat semurah mungkin, namun juga tak bisa dipatok terlalu mahal.

Bila beras terlalu mahal, Jokowi bilang, pasti masyarakat utamanya ibu-ibu akan marah besar karena sulit membeli beras yang jadi bahan pangan pokok. Namun, bila beras diintervensi harganya menjadi murah, seperti misalnya dengan melakukan banyak importasi dari luar negeri, giliran petani yang terancam jadi merugi.

Jokowi bilang, posisi pemerintah tidak pernah mudah bila sudah berhadapan persoalan keseimbangan harga beras. Semua pihak harus dijaga tetap senang dan merasa diuntungkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi terkadang pemerintah itu berada di posisi tidak mudah untuk jaga keseimbangan agar masyarakat senang, tetapi petani juga senang," beber Jokowi saat memberikan bantuan pangan beras 10 kilogram di di Kompleks Pergudangan Laende, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, Senin (13/5/2024).

Di tengah tingginya harga beras belakangan ini, Jokowi bercerita setiap turun gunung ke masyarakat selalu ada dua hal bertolak belakang yang dia dengar dari masyarakat.

ADVERTISEMENT

Ketika ke pasar pasti keluhan harga beras yang terlalu mahal dari masyarakat yang dia dengar. Namun ketika kunjungan ke desa justru lain cerita, para petani malah mengapresiasi dirinya karena harga beras tinggi memberikan keuntungan besar.

"Kalau pas kita, saya, ke pasar gitu, 'pak ini beras naik gimana pak?' Tapi, kalau ke kampung, ke desa, lain lagi, pas ketemu petani, 'pak terima kasih pak harga beras harga gabah sangat bagus pak', begitu katanya," cerita Jokowi.

"Itu ya kita harus ingat itu tidak gampang pemerintah itu agar petani senang dan ibu-ibu juga senang," tegasnya.

Meski begitu, Jokowi juga meminta masyarakat sedikit bersyukur. Pasalnya, kenaikan harga pangan di Indonesia, tak terkecuali harga beras yang jadi bahan pokok, sebetulnya masih sangat rendah besarannya.

Pasalnya, kenaikan harga pangan di Indonesia jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan kenaikan harga yang terjadi di berbagai negara lainnya.

"Tapi, kita ini termasuk masih rendah, ada yang naik tinggi sekali. Ini patut kita syukuri. Bahwa kita naiknya tidak drastis, ada yang 50% ada yang dua kalinya, jadi di Indonesia masih bisa beras kita kendalikan," pungkas Jokowi.

(hal/ara)

Hide Ads