Bank Indonesia (BI) menyebut kinerja penjualan eceran pada April 2024 mengalami pertumbuhan. Hal itu tercermin Indeks Penjualan Riil April yang sebesar 243,2, atau tumbuh 0,1% (yoy).
"Kinerja penjualan eceran pada April 2024 diprakirakan melanjutkan pertumbuhan, baik secara tahunan maupun bulanan. Hal tersebut tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) April 2024 sebesar 243,2, atau tumbuh 0,1% (yoy)," kata Asisten Gubernur BI Erwin Haryono dalam keterangan pers, Selasa (14/5/2024).
Positifnya penjualan eceran didorong pertumbuhan kelompok suku cadang dan aksesoris, bahan bakar kendaraan bermotor, serta kelompok makanan, minuman, dan tembakau. Secara bulanan BI menyebut penjualan eceran diprakirakan tumbuh positif sebesar 3,3% (mtm).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ditopang oleh kelompok peralatan informasi dan komunikasi serta makanan, minuman, dan tembakau yang tercatat tetap tumbuh didorong oleh kegiatan masyarakat saat Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idulfitri," tambahnya.
Pada Maret 2024 IPR tercatat mencapai 235,4 atau tumbuh sebesar 9,3% (yoy). Peningkatan kinerja penjualan eceran tersebut didorong oleh beberapa kelompok, dengan peningkatan tertinggi pada subkelompok sandang, diikuti Kelompok suku cadang dan aksesori, serta makanan, minuman, dan tembakau.
Secara bulanan, penjualan eceran tumbuh 9,9% (mtm) didorong terutama oleh subkelompok sandang diikuti peralatan informasi dan komunikasi, suku cadang dan aksesori, serta makanan, minuman, dan tembakau, sejalan dengan peningkatan kegiatan masyarakat saat bulan Ramadan, persiapan HBKN Idulfitri, dan program potongan harga.
Lalu, dari sisi harga, tekanan inflasi pada Juni dan September 2024 diprakirakan menurun, tercermin dari Indeks Ekspektasi Harga Umum (IEH) Juni dan September 2024 yang masing-masing tercatat sebesar 140,1 dan 134,5, lebih rendah dari IEH bulan sebelumnya yang masing-masing sebesar 146,1 dan 136,9.
(ily/das)