Arab Saudi Mau Beli Ras Ghamila Mesir, Siapkan Duit Ratusan Triliun!

Arab Saudi Mau Beli Ras Ghamila Mesir, Siapkan Duit Ratusan Triliun!

Anisa Indraini - detikFinance
Rabu, 15 Mei 2024 09:22 WIB
A Saudi Arabian flag flies on Saudi Arabias consulate in Istanbul on October 4, 2018. - Jamal Khashoggi, a veteran Saudi journalist who has been critical towards the Saudi government has gone missing after visiting the kingdoms consulate in Istanbul on October 2, 2018, the Washington Post reported. (Photo by OZAN KOSE / AFP)
Foto: AFP/OZAN KOSE
Jakarta -

Arab Saudi mengajukan tawaran kepada Mesir untuk membeli Ras Ghamila, tujuan wisata utama Laut Merah dengan menggunakan deposito dari Bank Sentral Mesir. Sumber pemerintah Mesir juga mengungkapkan keinginan negara untuk mengakuisisi beberapa perusahaan pemerintah.

Dilansir dari Middle East Eye, Rabu (15/5/2024), sumber yang bekerja di Kementerian Sektor Bisnis Publik tersebut mengatakan bahwa pejabat Arab Saudi menawarkan opsi untuk menggunakan simpanan kerajaan di bank sentral (CBE) senilai US$ 10,3 miliar atau setara Rp 165,87 triliun (kurs Rp 16.104). Penawaran itu pun disukai pihak Mesir karena memungkinkan akses langsung ke mata uang asing.

Belum ada nilai kesepakatan terkait pembelian Ras Ghamila. Selama negosiasi, sumber tersebut mengatakan bahwa pemerintah Mesir mengacu kesepakatan Ras el-Hekma senilai US$ 35 miliar yang mencakup US$ 11 miliar dalam simpanan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagai informasi, Ras Ghamila sebagai tujuan menyelam populer yang terletak sekitar 11,5 km dari bandara internasional Sharm el-Sheikh di provinsi Sinai Selatan.

Letaknya juga di seberang Pulau Tiran, salah satu dari dua Pulau Laut Merah yang diserahkan Mesir ke Arab Saudi pada 2016. Kesepakatan itu sempat mendapat reaksi keras dari masyarakat.

ADVERTISEMENT

Investor Arab Saudi tertarik untuk mengamankan kesepakatan ini karena kedekatan Ras Ghamila dengan Kepulauan Tiran dan Sanafir. Ditambah potensinya untuk meningkatkan pariwisata antara Sharm el-Sheikh dan Neom di Arab Saudi.

Menteri Sektor Bisnis Publik Mesir, Mahmoud Esmat mengumumkan rencana pada awal Februari 2024 untuk menawarkan kawasan tersebut sebagai investasi. Luas kawasan tersebut sekitar 860.000 meter persegi dan memiliki nilai tinggi.

Sejak 2018, sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk meringankan krisis ekonomi, Mesir telah menjual asetnya ke negara-negara Teluk. Pemerintah Mesir berutang banyak terutama karena belanja besar-besaran untuk megaproyek dan kesepakatan senjata yang dilakukan pemerintahan Presiden Abdel Fattah el-Sisi sejak ia menjadi presiden pada 2014.

Data yang dirilis oleh Bank Sentral menunjukkan bahwa utang luar negeri Mesir meningkat lebih dari empat kali lipat selama dekade terakhir, mencapai US$ 168 miliar pada akhir 2023.

Simak juga Video: Menteri Haji Saudi Sebut 171 Ribu Visa Jemaah RI Telah Selesai Diurus

[Gambas:Video 20detik]



(aid/das)

Hide Ads