RI Rajin Ekspor Emas & Perhiasan, Paling Banyak ke Swiss

RI Rajin Ekspor Emas & Perhiasan, Paling Banyak ke Swiss

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Rabu, 15 Mei 2024 15:31 WIB
Ilustrasi Emas Batangan
Ilustrasi emas - Foto: Shutterstock
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkap ekspor logam mulia dan perhiasan/permata menunjukkan tren penguatan. Penguatan ini sejalan dengan peningkatan harga emas dan penguatan dolar Amerika Serikat (AS).

"Seiring dengan peningkatan harga emas di pasar internasional pada awal 2024 dan juga penguatan mata uang dolar Amerika Serikat, volume ekspor logam mulia, perhiasan atau permata, atau HS 71 Indonesia menunjukkan tren yang meningkat," kata Deputi Bidang Distribusi dan Jasa, Badan Pusat Statistik (BPS) Pudji Ismartini dalam konferensi pers Rabu (15/5/2024).

Berdasarkan data yang ia paparkan, ekspor logam mulia dan perhiasan/permata tercatat 208 ton pada Januari 2024, sebanyak 330 ton pada Februari 2024, sebanyak 1.082 ton pada Maret 2024 dan 747 ton pada April 2024.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Secara nominal tercatat, pada Januari 2024 sebanyak US$ 563 juta, Februari US$ 448 juta, Maret US$ 1.373 juta dan April US$ 894 juta.

"Puncaknya Indonesia mengekspor logam mulia dan perhiasan permata pada Maret 2024 dengan volume 1.082 ton atau senilai US$ 1,37 miliar," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengungkap, sepanjang Januari-April 2024, ekspor logam mulia dan perhiasan/permata paling banyak ke Swiss dengan nilai US$ 700 juta. Ekspor tersebut mencakup 21,37% dari total ekspor.

Kemudian Hongkong senilai US$ 492 juta (15,02%), India US$ 492 juta (15,01%), Jepang US$ 458 juta (13,98%), dan lainnya US$ 1,135 miliar (34,62%).

"Jika dilihat sepanjang Januari hingga April 2024 ekspor logam mulia dan perhiasan atau permata HS 71 utamanya diekspor ke Swiss dengan nilai US$ 700 juta atau mencakup 21,37% dari total ekspor logam mulia, dan perhiasan atau permata atau HS 71 tadi," katanya.

(acd/kil)

Hide Ads