RI Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

RI Targetkan Jadi Anggota OECD 3 Tahun Lagi

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Kamis, 16 Mei 2024 12:41 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Foto: Dok. Kemenko Perekonomian
Jakarta -

Indonesia tinggal selangkah lagi untuk menjadi anggota Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Indonesia baru saja masuk dalam tahap penting dalam keanggotaan OECD, yaitu proses aksesi.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan Indonesia cuma butuh waktu tujuh bulan untuk bisa masuk proses aksesi, Argentina saja yang juga baru masuk proses aksesi butuh lima tahun. Sejauh ini sudah ada 38 negara yang mendukung Indonesia masuk dalam OECD.

Tahap berikutnya untuk proses aksesi adalah Indonesia menyampaikan initial memorandum secara langsung ke OECD. Ini adalah dokumen yang disampaikan negara kandidat aksesi OECD untuk mengukur tingkat keselarasan regulasi, kebijakan, dan praktik negara kandidat dengan OECD. Dokumen tersebut adalah proses awal dari rangkaian proses penyelarasan regulasi, kebijakan, dan standar suatu negara dengan OECD.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sesudah aksesi ini proses selanjutnya adalah Indonesia membuat memorandum. Memorandum itu akan terdiri dari dokumen yang mencakup seluruh penyelarasan yang diminta steering committee OECD," kata Airlangga usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis (16/5/2024).

Ada 26 kebijakan yang harus diselaraskan dengan OECD mulai dari keuangan, ekonomi, anti korupsi, persaingan sehat, hingga ekonomi digital. Indonesia diberi waktu 280 hari atau sekitar 9 bulan dari sekarang untuk menyusun dokumen initial memorandum tersebut.

ADVERTISEMENT

Indonesia, kata Airlangga, memiliki target untuk masuk keanggotaan OECD dalam waktu tiga tahun ke depan. Sejauh ini tidak ada negara yang bisa cepat diterima dalam keanggotaan OECD. Indonesia ingin mengikuti langkah Chili yang cuma butuh tiga tahun untuk proses aksesi.

"Ini kan makan waktu 3-4 tahun. Tidak ada satu negara pun bisa diterima setahun. Target kita tiga tahun sama seperti Chili," beber Airlangga.

Airlangga menyatakan, pemerintah sudah membesut project management office (PMO) di bawah Kemenko Perekonomian untuk mempercepat proses aksesi OECD.

Di sisi lain, Indonesia juga akan mengundang OECD untuk bertemu langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Sekjen OECD Mathias Cormann bakal bertemu Jokowi pada akhir bulan ini di Istana Negara.

(hal/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads