Pelindo Sambut Baik Kemudahan Operasional bagi Operator Kapal Wisata

Pelindo Sambut Baik Kemudahan Operasional bagi Operator Kapal Wisata

Siska Oktavia - detikFinance
Sabtu, 18 Mei 2024 21:42 WIB
Pelindo
Foto: Dok. Pelindo
Jakarta -

Pelindo menyambut baik langkah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan, yang memberikan kemudahan operasional bagi kapal wisata, cruise dan yacht. Kemudahan yang diberikan dari sisi kebijakan dan operasional untuk berlayar di perairan Indonesia.

Luhut menyampaikan, berbagai peraturan terkait aktivitas maritim di Indonesia harus diharmonisasi antara kementerian dan lembaga. Menurutnya, langkah ini perlu dilakukan agar peraturan-peraturan yang ada tidak menyulitkan para pelaku usaha, yang pada akhirnya malah merugikan Indonesia.

"Jangan membuat aturan yang mempersulit diri kita sendiri. Semua peraturan harus diharmonisasi untuk kepentingan nasional," jelas Luhut dalam keterangan resminya, Sabtu (18/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sejalan dengan hal tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan langkah tersebut akan berdampak positif bagi pariwisata dan perekonomian Indonesia.

Karena kemudahan ini, Pelindo dapat menarik operator-operator kapal wisata, cruise dan yacht untuk menjadikan Pelabuhan Benoa di Denpasar, Bali, sebagai home port.

ADVERTISEMENT

"Kita akan memberi kemudahan bagi cruise dan yacht untuk beroperasi di Indonesia. Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati pengalaman yang luar biasa menggunakan kapal wisata tersebut di beberapa kota, seperti Jakarta, Semarang, Surabaya, Bali, hingga Labuan Bajo," ujar Budi.

Pengembangan Pelabuhan Benoa menjadi Bali Maritime Tourism Hub (BMTH) diharapkan menjadi home port untuk principal cruise, yang merupakan tempat dimana penumpang mengawali dan mengakhiri perjalanan pesiarnya dengan mengelilingi sejumlah destinasi.

Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengungkapkan pengembangan BMTH yang secara parsial ditargetkan rampung pada akhir 2024 dapat menambah kapasitas kapal pesiar dari dua menjadi empat hingga lima kapal pesiar sandar bersamaan.

Saat ini, Pelabuhan Benoa sudah dapat melayani kapal pesiar jumbo untuk sandar (destination port) dan layanan embarkasi dan debarkasi penumpang (turn around). Kapal pesiar dapat bersandar di dermaga timur dengan panjang mencapai 500 meter setelah sebelumnya ditambah 160 meter.

Dengan begitu, dua kapal pesiar ukuran jumbo yakni dengan panjang sekitar 294 meter sudah bisa sandar dalam waktu yang bersamaan.

"Dengan adanya pengembangan BMTH ini, kami harap dapat memberikan dampak ekonomi di Bali agar berkembang lebih pesat," pungkas Arif.

(anl/ega)

Hide Ads