Pengakuan Jukir Minimarket: Penghasilan Lebih dari UMR

Pengakuan Jukir Minimarket: Penghasilan Lebih dari UMR

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 20 Mei 2024 14:12 WIB
Jukir Liar
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Hampir setiap lahan parkir gerai-gerai minimarket di Jakarta sudah 'Ditunggui' oleh para juru parkir liar alias jukir. Kondisi ini membuat sebagian warga mengeluh karena harus mengeluarkan ongkos parkir setiap kali berbelanja.

Sering kali bagi mereka yang membawa motor saat berbelanja di minimarket harus merogoh Rp 1.000-2.000 untuk bayar parkir saja. Sedangkan bagi yang membawa mobil biasanya perlu mengeluarkan uang yang lebih besar. Lantas berapa pendapatan jukir setiap harinya.

Salah seorang juru parkir di salah satu gerai Indomaret daerah Matraman, Jakarta Timur mengatakan ia bisa membawa pulang sekitar Rp 150-250 ribu per hari tergantung tingkat keramaian pengunjung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Biasanya sehari bisa Rp 250 ribu lah, kotor belum sama rokok sama makan, Kalau jaga seharian. Itu juga nggak nentu, kalau sepi yang paling Rp 150-200 ribu lah, kalau lagi ramai ya sekitar Rp 250 ribu. Nggak nentu kalau (jadi juru) parkir mah," kata salah satu juru parkir itu saat ditemui detikcom, Senin (20/5/2024).

Artinya dengan estimasi jukir tersebut bisa mendapatkan penghasilan sekitar Rp 150-250 ribu per hari, dalam sebulan kurang lebih ia bisa membawa pulang Rp 4,5-7,5 juta. Jumlah ini sedikit banyak lebih besar dari gaji UMR di Jakarta yang sebesar Rp 5,06 juta per bulan.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, pada dasarnya juru parkir tersebut mengaku tidak pernah mematok harga atau memaksa pengunjung untuk membayar biaya parkir kepadanya. Karena itu ia menyebut uang yang didapat berdasarkan kesukarelaan pengunjung.

"Di sini mah nggak di patok (harus bayar bedapa), se-yang mau ngasih aja. (Pengunjung) nggak boleh di paksa (bayar parkir ke jukir) sama Indomaret," kata jukir itu.

"Kadang-kadang dikasih Rp 2.000, kadang Rp 3.000, kadang Rp 4.000, nggak tentu, banyak juga yang nggak ngasih. Saya di sini nggak maksa sih," ucapnya lagi.

Berbeda dengan juru parkir di kawasan Matraman yang masih bisa membawa pulang uang hingga ratusan ribu sehari, Arif (64) yang sehari-hari mangkal di gerai Alfamart daerah Duren Sawit, Jakarta Timur mengatakan dirinya paling banter hanya bisa mendapat Rp 70 ribu dalam sehari.

Itu pun kalau kondisi minimarket sedang ramai dan banyak yang ingin memberi. Jika tidak, biasanya ia hanya bisa membawa pulang sekitar Rp 40-60 ribu. Ia menyebut paling rendah ia pernah hanya mendapat Rp 30 ribu saja.

"Kalau di sini mah paling sehari dapat Rp 40 ribu, Rp 60 ribu lah. Kadang kalau ramai bisa Rp 70 ribu. Cuma kalau lagi sepi banget itu pernah dapat Rp 30 ribu. Pas pulang sudah mikir aja di jalan ini gimana cuma dapat Rp 30 ribu," katanya.

Selain karena ia tidak pernah memaksa pengunjung untuk memberinya uang parkir, Arif mengatakan kondisi fisiknya yang sulit untuk berjalan menjadi salah satu alasan kenapa ia tidak bisa mendapatkan cukup banyak uang sebagai tukang parkir.

Sebab karena keterbatasan fisiknya yang kini sudah pincang sebelah, sering kali ia hanya bisa berjalan sekitar 1-2 meter dari tempat biasa ia duduk. Sehingga para pengunjung yang parkir cukup jauh darinya tidak pernah ia bantu.

"Kalau saya kan agak susah ya buat jalan, jadi paling cuma satu dua meter dari sini (tempat biasa ia duduk) yang kita bantu. Kadang dikasih, kadang nggak. Kalau yang sudah di sana (parkir sedikit jauh darinya) ya dibiarin aja, paling kita jagain aja motornya dari sini," ungkapnya.

"Lagian kalau di sini banyak juga yang nggak ngasih, kaya ojek online tuh sering duduk-duduk di sini (depan gerai Alfamart) habis itu pergi lagi. Tapi kadang kalau yang baik, biar jauh biasanya di manggil ada kasih seribu dua ribu lumayan," kata Arif lagi.

(fdl/fdl)

Hide Ads