Di World Water Forum, Luhut Resmikan Sekretariat GBFA

Di World Water Forum, Luhut Resmikan Sekretariat GBFA

Samuel Gading - detikFinance
Senin, 20 Mei 2024 17:15 WIB
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Denpasar, Jumat (17/5/2024). (Aryo Mahendro/detikBali).
Foto: Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Denpasar, Jumat (17/5/2024). (Aryo Mahendro/detikBali).
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan meresmikan Sekretariat G20 Global Blended Finance Alliance (GBFA) for Global South Collaboration. Ia menjelaskan GBFA berfungsi untuk mendorong kesejahteraan bersama dan menjembatani kesenjangan antara pendanaan dan program perubahan iklim.

"GBFA akan memobilisasi pendanaan campuran sebagai alat strategis untuk menjembatani kesenjangan pendanaan untuk tujuan-tujuan iklim dan SDG, dengan mengembangkan dan mereplikasi proyek pendanaan campuran secara efektif untuk menghasilkan kolaborasi multipihak yang kuat, dengan pendekatan yang dipimpin oleh south-south cooperation," kata Luhut di Bali, Senin (20/5/2024).

Luhut kemudian menjelaskan, bahwa GBFA bakal memfasilitasi berbagai prinsip G20 tentang keuangan campuran dan pengembangan kebijakan. Ia menilai bahwa organisasi itu bakal berupaya mendorong kemitraan, mencari solusi kelembagaan, serta keuangan untuk menciptakan ekonomi yang berkelanjutan (sustainable finance).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Oleh sebab itu guna melancarkan berbagai upaya itu, Luhut mengatakan pemerintah meresmikan Sekretariat GBFA yang berlokasi di Kawasan Ekonomi Sanur. Ia menuturkan bahwa lokasinya sangat indah dan asri. Luhut mengaku akan mengunjungi Sekretariat GBFA besok, Rabu (21/5).

"Kami mengundang negara-negara untuk secara inklusif menyusun peta jalan menuju organisasi internasional, dan menyelesaikan kerja sama. Selagi kita menantikan KTT G20 Rio De Janiero dan COP 28 mendatang di Azerbajan, yang melanjutkan dan memanfaatkan kekuatan inovasi dan kolaborasi, serta kemitraan, kita akan melihat jalur baru menuju kemakmuran dan pengembangan GBFA untuk generasi mendatang. Bersama-sama kita dapat membangun masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan untuk semua," pungkasnya.

ADVERTISEMENT

Sebagai informasi dalam agenda tersebut, hadir pula Perdana Menteri (PM) Tajikistan Qohir Rasulzoda, Presiden Sri langka Ranil Wickremesinghe, dan Presiden Fiji Ratu Wiliame Maivalili Katonivere. Kemudian Wakil Perdana Menteri Papua Nugini John Rosso.

Terdapat sebanyak 17 menteri atau pejabat setingkat Menteri yang juga hadir dari berbagai negara seperti Australia, Brunei Darussalam, Tiongkok, Kongo, Mesir, Prancis, Kenya, Palestina, Filipina, Saudi Arabia, Senegal, Singapura, Tanzania, Timor-Leste, Tunisia, Persatuan Emirat Arab, dan Uzbekistan.

Kemudian, hadir pula delegasi negara Brazil, Gambia, Italia, Jepang, Kazakhstan, Meksiko, Mozambik, Belanda, Nigeria, Palau, Qatar, Kepulauan Solomon, Federasi Saint Kitts dan Nevis, Slovakia, Thailand, Turki, dan Vanuatu.

(fdl/fdl)

Hide Ads