Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga menjelaskan soal permasalahan PT Indofarma Tbk (INAF), termasuk soal gaji karyawan yang belum dibayarkan. Menurut Arya, gaji karyawan Indofarma justru dibayar oleh Biofarma.
Sebagai informasi Biofarma merupakan induk usaha dari Indofarma. Biofarma, kata Arya, sudah membantu membayar gaji karyawan anak usahanya dalam beberapa bulan terakhir.
"Di sini kita beritahu juga bahwa Indofarma ini kan sebenarnya anak perusahaan BUMN, anak perusahaannya Biofarma. Makanya mereka dengan kondisi yang ada sekarang, itu gaji-gaji karyawan, sebenarnya sudah beberapa bulan ini dibantu oleh Biofarma," kata Arya di Jakarta, Selasa (31/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arya menyebut langkah Kementerian BUMN membuat Indofarma ada di bawah Biofarma sudah tepat. Karena ketika kondisi Indofarma tak baik, khususnya persoalan gaji, maka dapat dibantu oleh Biofarma.
"Tapi kondisi ini tidak bisa dibiarkan berlarut-larut. Jadi sudah berbulan-bulan nih Biofarma yang tanggung gajinya Indofarma sebagai induknya," sebutnya.
Arya menjelaskan, masalah utama dari kasus ini ada di anak usaha Indofarma, atau cucu usaha Biofarma, yaitu Indofarma Global Medika. Perusahaan ini bertugas mendistribusikan produk-produk Indofarma. Ia menyebut ada uang Ro 470 miliar yang tidak disetor oleh Indofarma Global Medika.
"Di sana, ditemukan ada Rp 470 miliar dana yang seharusnya masuk ke Indofarma, itu tidak disetor oleh Indofarma Global Medika, itu mencapai Rp 470 miliar yang kita temukan. Nah, dana ini ternyata tidak disetor," ungkapnya.
"Ketika ditanya kepada Indofarma Global Medika, apakah tagihan tersebut sudah ditagih juga kepada pihak ketiga, pihak yang didistribusikan oleh Indofarma Global Medika, IGM ini, ternyata sudah, ternyata sudah ditagih semua sama Indofarma Global Medika," tambah dia.
Menurutnya Indofarma Global Medika sudah melakukan tagihan kepada pihak ketiga, namun tidak diteruskan ke Indofarma. Arya menyebut di sinilah masalah utamanya.
(kil/kil)