Ekspor Furnitur RI 2024 Bisa Tembus Rp 80 Triliun, Bagaimana Caranya?

Ekspor Furnitur RI 2024 Bisa Tembus Rp 80 Triliun, Bagaimana Caranya?

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 22 Mei 2024 11:21 WIB
Menkop UKM dalam pembukaan Furniture Industry Gathering 2024
Menkop UKM dalam pembukaan Furniture Industry Gathering 2024 - Foto: detikcom/Shafira Cendra Arini
Jakarta -

Indonesia sedang menggeber pengembangan industri furnitur di Tanah Air. Ditargetkan pada tahun 2024 ini realisasi ekspor furnitur bisa tembus hingga US$ 5 miliar atau setara Rp 80 triliun (kurs Rp 16.000).

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan, sektor mebel dan kerajinan menjadi pilar penting dalam ekonomi Indonesia. Sektor ini menyerap tenaga kerja hingga 143 ribu dan memiliki lebih dari 1.114 unit usaha yang beroperasi.

Selain itu, data 5 tahun terakhir menunjukkan, sepanjang 2018 sampai dengan 2022 industri furnitur Indonesia menunjukkan peningkatan ekspor yang konsisten. Kondisi ini menurutnya menjadi sinyal positif bagi Indonesia untuk mencapai target ekspor US$ 5 miliar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tahun 2022 US$ 2,9 miliar atau naik dari US$ 2,8 miliar dari tahun sebelumnya. Kenaikan ini menunjukkan momentum positif menuju target pemerintah US$ 5 miliar 2024," kata Teten, dalam sambutannya di pembukaan Furniture Industry Gathering by IFFINA, di Kantor Kemenkop UKM, Jakarta Selatan, Rabu (22/5/2024).

Meski kondisi ekonomi global penuh dengan tantangan dan ketidakpastian, Teten tetap optimistis industri mampu berkembang positif serta mencapai target ekspor tersebut.

ADVERTISEMENT

"Jadi mestinya teman-teman ASMINDO (Asosiasi Industri Permebelan dan Kerajinan Indonesia) semangat karena trennya cukup baik, walaupun tahun ini ekonomi domestik dan dunia penuh tantangan," ujarnya.

Namun tidak dapat dipungkiri kondisi global yang saat ini penuh tantangan tetap harus diwaspadai bagi industri, khususnya UMKM. Teten mengatakan, dirinya sampai sempat 'mengadukan' hal tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya sudah lapor Presiden Jokowi, beban saya berat tahun ini karena tanda-tandanya nggak mudah, tapi kita harus lewati," tuturnya.

Adapun tantangan-tantangan yang dihadapi industri saat ini mulai dari ketersediaan bahan baku, pengembangan inovasi desain, hingga keterampilan sumber daya manusia. Namun pemerintah tetap terus berupaya untuk menciptakan ekosistem usaha yang kondusif.

Karena itu untuk menghadapi berbagai tantangan seperti ketersediaan bahan baku, inovasi desain, peningkatan keterampilan SDM, pemerintah berupaya menciptakan ekosistem usaha kondusif.

"Pemerintah berupaya menciptakan ekosistem usaha kondusif. Pak Presiden baru-baru ini merevisi Permedag (36/2023) karena laporan 20 ribu kontainer macet. Jadi saya kira mudah-mudahan ini tak mengganggu bisnis kita," jelas dia.

Lihat juga Video: 7 Ton Kopi Asal Ibun Bandung Diekspor ke Arab Saudi

[Gambas:Video 20detik]



(shc/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads