Kantor Staf Kepresidenan (KSP) masih menemukan harga telur ayam masih di atas ketentuan Harga Acuan Pembelian (HAP) yang diatur pemerintah yakni Rp 27.000 per kilogram (kg).
Namun, Deputi III Bidang Perekonomian KSP Edy Priyono mengatakan harga telur ayam di beberapa daerah masih terpantau lebih tinggi lagi, sehingga terjadi disparitas antar beberapa daerah.
"Perbedaan harga khususnya ada 5 provinsi dengan harga tertinggi yaitu Maluku Utara Rp 39.200/Kg, Papua Barat Rp 38.600/kg, Maluku Rp 37.400/kg, Papua Barat Rp 37.400/kg dan Gorontalo Rp 34.550/kg," kata dia dalam rapat koordinasi inflasi dikutip dari YouTube Kemendagri RI, Senin (27/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Edy mengungkap gap harga telur antar beberapa daerah itu terjadi karena harga jagung yang berbeda pula. Harga HAP jagung sendiri telah disesuaikan menjadi Rp 5.800/kg.
"Namun disparitas tinggi mencapai 15,24%. Ada 5 provinsi dengan harga jagung tertinggi seperti di Papua Barat harga jagung pakan mencapai Rp 8.000/kg, Maluku Utara Rp 7.790/kg, Maluku Rp 7.650/kg, Kalimantan Timur Rp 7.340/kg dan Papua Tengah Rp 7.140/kg," ungkapnya.
Daftar daerah yang harga jagungnya tinggi itu juga jadi wilayah dengan harga telur ayam yang tinggi. Karena mahalnya harga telur ayam ini disebabkan oleh pakan yang mahal.
Adapun sumber pakan terbesar adalah jagung. Maka jika harga jagung untuk pakan ternak mahal, maka akan berdampak pula pada harga telur dan daging ayam.
"Maka kami sangat menyarankan pada pemerintah daerah untuk memberikan perhatian terutama untuk Pemda (pemerintah daerah) yang harga jagungnya tinggi karena ini bisa berdampak pada harga telur," pungkas Edy.
Simak juga Video: Cek Pasar di Bandung, Zulhas: Harga Beras Turun, Cabai Murah Sekali