10 Perusahaan Baja Investasi Rp 830 Miliar di 2007

10 Perusahaan Baja Investasi Rp 830 Miliar di 2007

- detikFinance
Senin, 29 Jan 2007 18:08 WIB
Jakarta - Sebanyak 10 perusahaan baja mulai unjuk gigi di tahun 2007. 4 perusahaan membangun pabrik baru dan sisanya melakukan ekspansi usaha. Total investasi dari 10 perusahaan ini mencapai Rp 830 miliar dengan tenaga kerja yang diserap 1.230 orang.Empat perusahaan baja itu yakni PT Inti Surya Sentosa (Rp 6,5 miliar), PT Manna Jaya Makmur (Rp 10 miliar), PT Sanex Steel Indonesia (Rp 54,7 miliar), dan PT International Steel Indonesia (Rp 88,7 miliar).Sedangkan enam perusahaan baja yang mengekspansi skala bisnisnya yakni PT Essar Indonesia (Rp 517,9 miliar), PT Bajamarga Kharismautama (Rp 8,6 miliar), PT Srirejeki Perdana Steel (Rp 17,5 miliar), PT United Steel Center Indonesia (Rp 64,4 miliar), PT Steel Center Indonesia (Rp 18,4 miliar), dan PT Posmi Steel Indonesia (Rp 44,1 miliar)."Realisasi investasi dilakukan untuk memenuhi permintaan baja dalam negeri yang diperkirakan melonjak 8,5 hingga 18 persen pada tahun ini," ujar Dirjen Industri Logam, Mesin, Tekstil, dan Aneka Deperin Ansari Bukhari di Departemen Perindustrian Jalan Gatot Subroto, Jakarta (29/1/2007).Pada 2007, permintaan baja kasar (crude steel) di pasar domestik diprediksi meningkat 15 persen dari 5,42 juta ton pada 2006 menjadi 6,24 juta ton. Produksi baja kasar nasional tidak bisa mencukupi, mengingat produksi nasional hanya 3,46 juta ton pada 2006 dan akan meningkat menjadi 4,15 juta ton pada tahun ini."Permintaan Hot Rolled Coil (HRC) pada tahun ini juga diprediksi meningkat11 persen dari 3,33 juta ton pada 2006 menjadi 3,69 juta ton tahun ini. Sementara produksi HRC nasional pada 2006 hanya 2,82 juta ton dan akan meningkat menjadi 3,24 juta ton pada tahun ini," tambah Ansari.Selain itu, permintaan Cold Rolled Coil (CRC) tahun ini diprediksi meningkat 8,5 persen dari 1,44 juta ton pada 2006 menjadi 1,56 juta ton. Sementara produksi nasional untuk komoditas ini hanya 920 ribu ton pada 2006 dan akan meningkat menjadi 980 ribu ton tahun ini.Kebutuhan baja batangan nasional pada 2007 juga meningkat 18 persen dari 3,56 juta ton pada 2006 menjadi 4,21 juta ton. Sedangkan produksi nasional untuk komoditas ini hanya 3,17 juta ton pada 2006 dan akan meningkat menjadi 3,80 juta ton pada tahun ini.Pabrik BaruBerdasarkan data Departemen Perindustrian PT Inti Surya Sentosa yang merupakan penanaman modal dalam negeri (PMDN) membangun pabrik baru di Manyar, Gresik, Jawa Timur.Pabrik baru ini akan memroduksi besi beton sebanyak 20 ribu ton/tahun dan 4.000 ton besi siku dengan menyerap 50 tenaga kerja lokal. PT Manna Jaya Makmur membangun pabrik baru di Bangsal, Mojokerto, Jawa Timur. Perusahaan yang tergolong PMDN ini akan memroduksi besi beton sebanyak 30 ribu ton per tahun, 10 ribu ton besi beton ulir, 10 ribu ton besi siku, dan 4 ribu ton billet dengan menyerap 34 tenaga kerja lokal.Sementara PT Sanex Steel Indonesia yang menggunakan mesin-mesin dari Cina membangun pabrik baja di Cikupa, Banten. Perusahaan yang tergolong PMDN ini akan direncanakan memproduksi 200 ribu ton billet baja per tahun dengan menyerap 510 tenaga kerja lokal.PT International Steel Indonesia, yang merupakan penanaman modal asing (PMA) Korea Selatan, membangun pabrik baru di Karawang, Jawa Barat. Pabrik baru ini direncanakan menjadi pemotongan pelat baja dengan produksi 120 ribu ton sheares coilslitted coil per tahun dengan menyerap 73 tenaga kerja lokal.Ekspansi UsahaPT Essar Indonesia anak perusahaan Essar Steel Ltd membuka pabrik baru di Cikarang, Jawa Barat, yang memroduksi baja lembaran lapis seng (BjLS) yang menyerap 600 tenaga kerja baru. Pabrik ini memproduksi 150 ribu ton BjLS per tahun dan akan ditingkatkan pada 2009 menjadi 260 ribu ton.PT Posmi Steel Indonesia ekspansi US$ 4,8 juta dengan membangun pabrik pemotongan pelat baja di Bekasi, Jawa Barat. Pabrik ini akan memroduksi 36 ribu ton slitted steel in coil dan 12 ribu ton cut steel sheet per tahun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 58 orang. Posmi merupakan PMA Jepang yang berproduksi di dalam negeri sejak 1998.PT Bajamarga Kharismautama berekspansi Rp 8,6 miliar di Jakarta Utara dengan meningkat produksi pipa baja sebanyak 75 ribu ton, 30 ribu ton besi kanal C, dan 20 ribu ton komponen bangunan serta konstruksi. Perusahaan ini merupakan PMDN yang telah beroperasi sejak 1996.PT Srirejeki Perdana Steel berekspansi Rp 17,5 miliar di Bekasi, Jawa Barat, untuk meningkatkan produksi pipa baja menjadi 54 ribu ton dan 18 ribu ton cold drawn pipe per tahun. Perusahaan ini termasuk PMDN yang beroperasi sejak 1994. (arn/ddn)

Hide Ads