Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, mengatakan serangan Israel tidak hanya merugikan Palestina tapi juga Indonesia. Menurutnya, perekonomian bangsa juga terpukul imbas agresi yang diluncurkan negara tersebut ke Jalur Gaza.
"Contoh saja, contohnya, contoh. Ini bukan dagang, contoh. Palestina, saudara-saudara kita, rame diserbu oleh Zionis yang tidak beradab dan tidak bermoral itu. Kita jauh. Tapi kita kena dampaknya," kata Zulhas di Kantor Direktorat Standarisasi dan Jaminan Mutu Kemendag, Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (28/2024).
Gara-gara serangan Israel, Zulhas mengatakan Indonesia harus terkena dampak geopolitik global. Harga minyak dunia naik, dolar kemudian menguat karena The Fed menaikkan suku bunga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena dua hal tersebut, ia menjelaskan bahwa Indonesia harus menanggung melemahnya mata uang Rupiah dan kenaikan harga-harga bahan pokok.
"Harga minyak naik. Kalau harga minyak naik gimana? Ayo. Terus dolarnya menguat, rupiah melemah. Jadi mahal. Harga-harga kita jadi mahal," tuturnya.
Oleh sebab itu, Zulhas menjelaskan bahwa pemerintah berupaya mengatasi hal tersebut dengan menghadirkan pelayanan efisien dan meningkatkan kualitas pelayanan. Dengan pelayanan yang efisien, ia mengatakan bahwa para pedagang bisa menekan ongkos produksi. Ia mencontohkan Malaysia yang sudah sukses menghadirkan hal tersebut.
"Kalau kita tidak efisien, ongkos mahal, lama, Malaysia lebih cepat, maka dia harganya lebih murah. Dia efisien. Produksinya jadi lebih murah, lebih rendah," tuturnya.
Lewat pelayanan yang prima, Zulhas pun mengatakan bahwa geliat perdagangan Indonesia akan semakin baik. Hal ini menurutnya diperlukan untuk membuat Indonesia menjadi negara maju pada 2045.
"Jadi karena dunia sudah menjadi satu. Sekali lagi, mari sama-sama Pak Kepala Badan, segala usaha untuk memperbaiki, agar kita menjadi negara maju pada tahun 2045, selama-lamanya itu bisa kita capai," pungkasnya.
Simak juga Video: Hamas soal Serangan ke Rafah: Netanyahu Membangkang Terhadap Putusan ICJ