Airlangga Sebut Defisit Anggaran RI Lebih Rendah dari Anggota OECD Satu Ini

Airlangga Sebut Defisit Anggaran RI Lebih Rendah dari Anggota OECD Satu Ini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Selasa, 28 Mei 2024 14:42 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Foto: Dok. Kemenko Perekonomian/ekon.go.id
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan Indonesia layak untuk menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organization for Economic Cooperation and Development/OECD). Dari segi regulasi ekonomi dan keuangan, Indonesia memiliki beberapa kemajuan dibandingkan dengan negara-negara anggota OECD lainnya.

Dia mencontohkan, perbandingan defisit anggaran dengan negara Kosta Rika yang merupakan anggota OECD. Airlangga memaparkan Kosta Rika harus menurunkan defisit anggaran ke 5% untuk menjadi anggota OECD. Sementara di Indonesia selama ini pemerintah menjaga defisit untuk tidak lebih dari 3%, pasalnya diatur dalam Undang-undang defisit anggaran maksimal hanya 3%.

Kemudian dia juga membandingkan kebijakan pemberantasan suap dan pencucian uang. Dia menyebutkan Brasil harus menurunkan kasus suap agar menjadi anggota OECD. Indonesia sendiri saat ini sudah menjadi anggota Organisasi Satgas Pencucian Uang Internasional (Financial Action Task Force/FATF), artinya praktik hukum pemberantasan suap di Indonesia sudah diakui dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Beberapa negara yang masuk OECD ini Kosta Rika, aia menurunkan defisit jadi 5%, Indonesia sendiri jauh lebih rendah by law saja 3%. Kemudian, Brasil menurunkan kasus suapnya, Indonesia sendiri sudah masuk anggota FATF,

Airlanga menilai fakta-fakta tadi dapat mempercepat Indonesia menjadi anggota OECD, saat ini sendiri proses aksesi sedang dilakukan sebagai langkah terakhir yang harus dilewati Indonesia untuk menjadi anggota OECD.

ADVERTISEMENT

Dia bilang, targetnya Indonesia bisa melewati proses aksesi selama tiga tahun. Target ini dibuat berkaca dengan beberapa anggota OECD lainnya macam Lithuania dan Cili, yang juga cuma butuh 3 tahun untuk menjadi anggota.

Di sisi lain, Airlangga bilang Indonesia bakal mendapatkan beberapa dukungan dari negara lain dalam rangka proses aksesi menjadi anggota OECD, mulai dari Australia, Jepang, hingga Belanda.

Bahkan, Airlangga menjelaskan Jepang telah berkomitmen untuk memberikan bantuan pendanaan melalui organisasi Japan International Cooperation Agency (JICA).

"Komitmen beberapa negara terhadap keanggotaan OECD antara lain, Australia, Belanda, dan Jepang. Dan Jepang baik dari cappacity building dan pendanaan, dan jepang sendiri mendorong bantuan teknis melalui JICA," papar Airlangga.

(ara/ara)

Hide Ads