.webp)
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meyakini adanya potensi kerja sama antara Indonesia dan Azerbaijan di beberapa bidang ke depannya. Dia menegaskan komitmen pemerintah Indonesia untuk terus memperkuat kerjasama dengan Azerbaijan.
Saat menghadiri Peringatan Kemerdekaan Republik Azerbaijan di Jakarta, AHY mengatakan Azerbaijan telah menjadi pemasok minyak mentah bagi Indonesia yang mencapai angka US$ 255,7 juta pada 2023 dengan komoditas utamanya minyak dan gas.
Sementara dalam bidang hubungan regional dan multilateral, baik Indonesia maupun Azerbaijan juga memiliki kesamaan prinsip. Hal ini dapat dilihat dari kedua negara tersebut bergabung dalam organisasi yang sama, seperti Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Organisasi Kerjasama Islam (OKI), dan Gerakan Non-Blok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ke depannya, kami berkomitmen untuk lebih memperkuat kemitraan kami dan menjajaki jalur kerja sama ekonomi baru yang akan saling menguntungkan kedua negara," kata AHY dalam keterangan tertulis, Selasa (28/5/2024).
Dia menjelaskan sejarah Indonesia dan Azerbaijan dimulai pada awal abad ke-20. Dia menilai keterkaitan sejarah ini menjadi landasan yang kuat untuk hubungan bilateral bagi kedua negara tersebut tetap berlanjut. Tak menutup kemungkinan, ke depannya akan membuka potensi kerja sama di berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, layanan publik, hingga pendidikan.
"Hal ini menjadi landasan hubungan bilateral kita yang telah berkembang selama bertahun-tahun. Ini ditandai dengan kerja sama yang kuat di berbagai bidang, termasuk perdagangan, investasi, energi, layanan publik, dan pendidikan," terangnya.
Pada kesempatan yang sama, Duta Besar Azerbaijan untuk Republik Indonesia, Jalal Sabir Mirzayev mengatakan momen Kemerdekaan Azerbaijan membawa perubahan besar dan positif bagi negaranya di semua sektor. Kemerdekaan bagi negaranya menjadi momentum untuk mengembangkan gagasan untuk pengembangan ekonomi hingga manajemen sumber daya manusia.
"Kemerdekaan ini menjadi langkah besar bagaimana kita dapat mengembangkan ide dan gagasan terkait pengembangan ekonomi dan manajemen sumber daya manusia. Karena inilah kita tumbuh dan semakin tumbuh," katanya.
Dia berharap Indonesia akan ikut berpartisipasi pada penyelenggaraan konferensi internasional terkait perubahan iklim, yaitu Conference of the Parties (COP) 29 yang berlangsung pada November 2024 mendatang. Pada COP 29, Azerbaijan didapuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan forum tersebut. Dia berharap pihaknya dapat bekerja sama dengan Indonesia lantaran aktif dalam mengatasi isu global perubahan iklim.
"Melihat Indonesia yang turut aktif dalam mengatasi isu global perubahan iklim, kami berharap untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam rangka COP 29. Melalui konferensi internasional ini, diharapkan dapat memberikan hasil yang terbaik bagi seluruh negara," jelasnya.
(das/das)
