Sebanyak 109 ton 'emas bodong' PT Aneka Tambang Tbk (Antam) dikabarkan beredar di masyarakat. Informasi ini awalnya diungkap Kejaksaan Agung yang saat ini sedang mengusut kasus tersebut. Bagaimana respons pedagang emas soal isu itu?
Detikcom mengunjungi sejumlah toko emas yang terletak di Blok M, Kebayoran Baru di Jakarta Selatan, Jumat (31/5/2024). Mayoritas penjual emas pun ternyata tidak tahu ketika ditanya soal isu tersebut.
Penjual pertama adalah Manajer Toko Emas Diamond, Yos. Yos mengaku baru mendengar ada kasus pemalsuan 109 ton 'emas palsu'. Dia sendiri mengaku belum pernah melihat emas yang dikabarkan palsu itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya belum pernah dengar, selama ini saya juga belum pernah liat ada yang palsu itu," kata Yos, Jumat (315/2024).
Yos menjelaskan bahwa tokonya mendapatkan emas Antam dari agen. Setiap barang tersebut tiba, pihak toko selalu mengecek emas kemasan CertiCard dengan menggunakan aplikasi CertiEye milik Antam.
Kemudian, untuk memastikan barang tersebut asli, Yos mengatakan toko juga megecek fisik, bentuk, dan cetakan emas tersebut. Sejauh ini, mayoritas emas yang diperoleh Yos dipastikan asli.
"Kita juga bandingkan dengan (emas) yang sudah ada dan asli," sambungnya.
Adapun penjual lain yakni Damiel (34) dari Toko Gadai Mulia, juga mengaku belum mendengar kabar tersebut. Sampai saat ini, dia juga menjelaskan belum ada pembeli yang mengungkit hal tersebut saat hendak membeli emas Antam.
"Saya belum update jadi belum tahu juga," kata Damiel.
"Belum ada sih (pembeli yang ungkit). Karena memang lagi sepi (pembeli) jadi tidak ada isu-isu, gada yang bahas," sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa emas Antam diperoleh tokonya dari kantor pusat. Emas juga dicek menggunakan aplikasi CertiEye. Sementara untuk pembeli yang menggadaikan emas perhiasan di toko, juga dicek menggunakan alat penaksir untuk mengecek kadar dan berat.
Adapun penjaga lainnya di Toko Gadai Mulia, Tya, juga menjelaskan bahwa kantor pusat memiliki alat pengecekan sendiri untuk melihat keaslian emas Antam. Saat dicek, Tya memastikan sejauh ini emas Antam yang dijual tokonya asl.
"Kalau kita ada alat cek Antamnya dari kantor, tester. Sekarang ini kalau udah beberapa kami cek alhamdulilah memang asli emas. Kalau untuk packaging antam, kita cek asli atau enggaknya selama ini beres. Gada yang gimana-gimana," imbuhnya.
Sementara berdasarkan catatan detikcom, Antam buka suara mengenai kasus emas palsu 109 ton yang tengah diusut Kejaksaan Agung. Perusahaan menyatakan, bahwa kabar yang menyebut 109 ton emas palsu beredar di masyarakat tidak benar.
"Terkait dengan maraknya pemberitaan yang menyebut adanya 109 ton emas Antam palsu yang beredar di masyarakat dalam kurun waktu 2010-2021, perusahaan memastikan bahwa pemberitaan tersebut adalah tidak benar," kata Sekretaris Perusahaan ANTAM, Syarif Faisal Alkadrie dalam keterangan yang diterima detikcom, Jumat (31/5/2024).
Dia menerangkan, seluruh produk emas logam mulia Antam dilengkapi sertifikat resmi dan diolah di satu-satunya pabrik pengolahan dan pemurnian emas di Indonesia yang telah tersertifikasi London Bullion Market Association (LBMA). Sehingga, kata dia, dapat dipastikan seluruh produk emas merek Logam Mulia Antam yang beredar di masyarakat adalah asli dan terjamin kadar kemurniannya.
"Adapun 109 ton produk emas logam mulia yang diperkarakan oleh Kejaksaan dianggap berkaitan dengan penggunaan merek LM Antam secara tidak resmi, sementara produknya sendiri merupakan produk asli yang diproduksi di pabrik Antam," katanya.
Pihaknya memahami kekhawatiran dan keresahan pelanggan produk emas Antam. Dia mengatakan, seluruh saluran komunikasi telah tersedia untuk memberikan informasi kepada pelanggan.
"Saat ini seluruh saluran komunikasi produk logam mulia Antam tersedia untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh pelanggan. Pelanggan dapat menghubungi whatsapp ALMIRA 0811-1002-002 dan Call Center 0804-1-888-888," katanya.
(rrd/rir)