Implementasi AI di RI Disarankan Perlu Investasi-Kolaborasi Negara Maju

Aulia Damayanti - detikFinance
Sabtu, 01 Jun 2024 21:15 WIB
Ilustrasi/Foto: Getty Images/iStockphoto/Jokic
Jakarta -

Pemanfaatan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) di Indonesia menunjukkan potensi yang luar biasa dalam berbagai sektor. Kendati demikian, Indonesia perlu untuk terus mengakselerasi dan memperluas penerapan AI.

Founder Indonesia Digital Society Forum (IDSF) Muhammad Awaluddin mengatakan di era digital ini AI menjadi kunci dalam mendorong efisiensi, kreatifitas, peningkatan pelayanan kepada masyarakat, memberikan wawasan bisnis lebih mendalam, memfasilitasi pengambilan keputusan yang lebih baik dan lain sebagainya.

Hal itu disampaikan Muhammad Awaluddin saat menjadi pembicara kunci (keynote speaker) dalam webinar Discover the Latest AI-Driven Business Performance Insights and Best Practices in Unleashing the Power of Data and Intelligence yang digelar IDSF pada Sabtu (1/6).

Awaluddin mengatakan upaya mengakselerasi dan memperluas penerapan AI di berbagai sektor di Indonesia dapat dilakukan dengan tiga cara. Pertama, perlu dukungan investasi dan inovasi, kedua respon cepat dan ketiga butuh kemitraan dengan negara maju.

"Tiga cara untuk mengakselerasi implementasi AI, yakni memberikan dukungan untuk inovasi dan startup termasuk membentuk dana investasi khusus; lalu mendorong penggunaan AI di sektor publik untuk efisiensi, transparansi dan respons yang cepat; dan kemudian perlunya kolaborasi atau kemitraan dengan negara-negara maju dalam AI untuk berbagai pengetahuan, teknologi dan best practice," kata dia dalam keterangannya, Sabtu (1/6/2024).

Menurutnya AI memiliki tiga nilai tambah, yaitu AI mampu menganalisis beragam data dan menemukan pola serta tren yang tidak terlihat oleh manusia, lalu AI dapat memberikan prediksi yang akurat untuk mendukung perencanaan strategis.

"Dan AI dapat mewujudkan otomatisasi tugas-tugas analisis data secara mendalam sehingga meningkatkan produktivitas," ujar Awaluddin.

Muhammad Awaluddin menambahkan, sejalan dengan itu, AI dapat menjadi kunci untuk mendukung kita dalam menjalani keseharian termasuk meningkatkan produktivitas dan kinerja di era digital ini.

Lebih lanjut, Muhammad Awaluddin menyampaikan pengembangan AI harus dilakukan dengan berkelanjutan, terarah dan fokus. Sejalan dengan hal ini, IDSF menyampaikan tiga rekomendasi bagi seluruh stakeholder termasuk regulator, praktisi dan akademi untuk mendukung pengembangan AI.

Pertama, pembentukan Badan Nasional AI sebagai lembaga khusus untuk mengawasi pengembangan dan implementasi AI, serta mendorong agar penelitian dan pengembangan terkait AI harus relevan dengan kebutuhan nasional.

Kedua, Pengembangan Infrastruktur AI antara lain pusat data yang aman dan andal untuk mendukung pengolahan data besar, lalu jaringan internet cepat dan platform cloud untuk pengolahan dan penyimpanan data yang efisien.

Ketiga, Pengembangan SDM di mana diusulkan pendidikan dan pelatihan terkait AI masuk dalam kurikulum di tingkat sekolah menengah dan universitas. Beasiswa dan program pertukaran pelajar juga diusulkan untuk studi lanjut di bidang AI.

Sementara, Chief Advisor IDSF Doni Ismanto Darwin mengatakan kolaborasi juga menjadi poin penting dalam pengembangan AI di Indonesia. Karena menurutnya perlu pemahaman bersama dalam mengembangkan AI.

"Di sisi lain, pengembangan AI di dalam negeri juga harus sesuai dengan kebutuhan Indonesia. Melalui kolaborasi seluruh pihak, maka pengembangan AI yang diharapkan dapat terwujud untuk memberikan manfaat optimal bagi masyarakat," ujar Doni.




(ada/ara)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork