Ekspor 2006 Tembus US$ 100,69 M
Kamis, 01 Feb 2007 15:25 WIB
Jakarta - Ekspor Indonesia sepanjang tahun 2006 akhirnya menembus angka US$ 100 miliar, yakni tepatnya sebesar US$ US$ 100, 69 miliar, yang berarti meningkat 17,55 persen dibanding periode yang sama tahun 2005.Hal tersebut disampaikan Kepala BPS Rusman Heriawan dalam jumpa pers di kantornya, Jalan Sutomo, Jakarta, Kamis (1/2/2007)."Pokoknya mengenai ekspor naik bukan karena harga tapi karena ekspansi ekspor. Ekspor non migas baik volume maupun nilainya naik, namun untuk ekspor non migas volumenya turun 7 persen tapi nilainya naik," ujarnya.Rusman menambahkan ekspor pada bulan Desember 2006 mencapai US$ 9,50 miliar atau meningka 6,43 persen dibanding ekspor November 2006. Sementara bila dibanding Desember 2005 mengalami peningkatan sebesar 16,91 persen.Ekspor nonmigas Desember 2006 mencapai US$ 7,62 miliar, naik 6,26 persen dibanding November 2006, sedangkan dibanding ekspor Desember 2005, meningkat 21,02 persen.Negara tujuan ekspor utama tetap ke Jepang yaitu US$ 1,34 miliar, disusul Amerika Serikat US$ 874,0 juta dan Singapura US$ 668,3 juta, dengan kontribusi ketiganya mencapai 37,86 persen. Sementara ekspor ke 25 negara di Uni Eropa sebesar US$ 1,07 miliar.Menurut sektor, ekspor hasil pertanian periode Januari-Desember 2006 meningkat 18,25 persen dibanding periode yang sama tahun 2005. Sementara ekspor hasil industri serta hasil tambang dan lainnya naik masing-masing sebesar 16,72 persen dan 40,86 persen.ImporSementara itu, impor Indonesia pada tahun 2006 mencapai US$ 61,08 miliar atau meningkat 5,85 persen dibanding tahun 2005 sebesar US$ 57,7 miliar.Impor secara kumulatif naik meskipun pada bulan Desember 2006 terjadi penurunan 15,73 persen dibanding bulan November 2006. Impor Desember tercatat US$ 4,94 miliar.Negara pemasok barang impor nonmigas masih dirajai oleh Cina sebesar US$ 5,50 miliar, diikuti Jepang US$ 5,48 miliar, dan Amerika Serikat US$ 3,97 miliar.
(ddn/qom)