China Blokir Konten Influencer yang Gemar Pamer Harta di Media Sosial

China Blokir Konten Influencer yang Gemar Pamer Harta di Media Sosial

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Selasa, 04 Jun 2024 15:09 WIB
Pengguna Unggah Konten Tak Bermoral, Pemerintah Pakistan Blokir TikTok
Ilustrasi - Foto: DW (News)
Jakarta -

Regulator internet di China memiliki aturan baru yakni melarang pamer kekayaan di media sosial. Sebelumnya regulator telah menindak influencer dan selebritas karena konten palsu dan penghindaran pajak.

Dikutip dari Fortune, Selasa (4/6/2024), regulator kini menargetkan sejumlah selebritas yang terlalu banyak pamer. Pekan lalu, beberapa influencer yang mengunggah gaya hidup mewah mereka diblokir dari media sosial.

Di antara pembuat konten yang menjadi sasaran adalah Wang Hongquanxing yang dijuluki Kim Kardashian dari China karena postingannya yang memamerkan kemewahan, dan Baoyu Jiajie yang dijuluki Sister Abalone.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Global Times yakni media di bawah naungan pemerintah, hal ini dilakukan sejalan dengan janji banyak platform media sosial China untuk menindak influencer yang gemar pamer kekayaan. Media tersebut melaporkan, Douyin yakni TikTok versi ByteDance menghapus 4.701 konten tidak pantas dan menutup 11 akun antara 1 Mei dan 7 Mei.

Xiaohongshu, platform media sosial mirip Instagram, menutup 383 akun dalam dua minggu.

ADVERTISEMENT

Wang Hongquanxing yang bernama asli Wang Hongquan memiliki 4,4 juta pengikut di Douyin. China Daily melaporkan, influencer tersebut memiliki tujuh properti mewah di Beijing.

Dalam sebuah wawancara TV, Wang mengatakan dia tidak pernah mengenakan perhiasan dan pakaian yang bernilai kurang dari 10 juta yuan (US$ 1,4 juta). Akun Wang tidak lagi dapat dilihat di Weibo, menurut pesan di platform media sosial yang diakses pada hari Senin.

China meluncurkan kampanye untuk membersihkan internet sejak tahun 2016 dan lembaga sensor melakukan kampanye rutin untuk membersihkan media sosial, menargetkan influencer dan akun yang dinilai tidak mendukung nilai-nilai sosial yang positif.

Regulator sebelumnya telah menetapkan bahwa influencer tidak boleh merendahkan Partai Komunis China atau budaya tradisional China. Influencer juga dilarang mempromosikan pola makan yang boros, atau menyebarkan rumor tentang bisnis China.

Menurut laporan Financial Times, pada April lalu, Administrasi Ruang Siber China mengatakan akan menargetkan influencer yang sengaja menampilkan gaya hidup mewah. Platform media sosial seperti Douyin, Tencent, dan Xiaohongshu bulan ini membidik orang-orang yang pamer kekayaan secara berlebihan.

(acd/kil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads