Sri Mulyani Ibaratkan Urus APBN Seperti Naik Roller Coaster!

Sri Mulyani Ibaratkan Urus APBN Seperti Naik Roller Coaster!

Anisa Indraini - detikFinance
Selasa, 04 Jun 2024 15:53 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati gelar jumpa pers pemaparan APBN. Menurut Sri Mulyani APBN surplus Rp 75,7 triliun sampai April 2024.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati - Foto: Andhika Prasetia
Jakarta -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan dalam mengurus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) merupakan pekerjaan yang tidak mudah. Ia mengibaratkan mengelola anggaran negara di tengah ketidakpastian global ibarat naik roller coaster.

"Ini untuk memberikan suatu gambaran bagaimana yang disebut volatilitas itu seperti roller coaster, karena saya tidak pernah naik roller coaster, tidak berani, karena tiap hari sudah menghadapi roller coaster di APBN. Bapak dan ibu sekalian yang suka naik roller coaster mungkin bisa membayangkan," kata Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (4/6/2024).

Sri Mulyani menyebut salah satu volatilitas yang paling cepat berubah adalah terkait harga minyak. Ia mengingat kembali harga minyak di 2014 pernah mencapai US$ 115 per barel, namun jatuh ke level paling rendah dalam 5 dekade menjadi US$ 23 di 2020 karena pandemi COVID-19.

Sri Mulyani mengatakan volatilitas tak berhenti sampai di situ. Adanya gejolak seperti perang Rusia-Ukraina turut membuat harga minyak bergejolak dan berdampak pada APBN.

"Kemudian dalam waktu kurang dua tahun naik lagi ke US$ 120 karena terjadi perang Ukraina-Rusia. Kemudian melorot di US$ 65, naik lagi ke US$ 90. Kenaikan dan penurunan harga seperti ini jelas mempengaruhi APBN kita dan ekonomi kita," tutur Sri Mulyani.

Tidak hanya harga minyak, harga komoditas seperti minyak kelapa sawit dan batu bara juga mengalami volatilitas. Padahal komoditas itu memiliki peran besar terhadap penerimaan negara.

"Ini sering menimbulkan kadang-kadang efek positif, tapi kalau jatuh menimbulkan dampak," jelas Sri Mulyani.

(aid/kil)

Hide Ads