Luhut Bicara Peluang Jadi Anak Buah Prabowo

Luhut Bicara Peluang Jadi Anak Buah Prabowo

Ilyas Fadilah - detikFinance
Selasa, 04 Jun 2024 20:44 WIB
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandajaitan saat menjalani wawancara dengan detikcom di acara Blak-blakan, Kamis (19/7).
Foto: Rachman Haryanto
Jakarta -

Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan buka-bukaan soal peluang masuk kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka. Seperti diketahui Prabowo-Gibran bakal dilantik Oktober tahun ini menggantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Awalnya Luhut mengatakan Prabowo adalah sosok yang dipercaya rakyat untuk memimpin Indonesia. Menurut Luhut, hubungannya dengan Prabowo akan berbeda setelah proses pelantikan karena harus menghormati institusi presiden.

"Tapi saya beritahu kepada beliau nggak bisa lagi, itu sudah lewat. Anda kan akan segera menjadi Presiden Republik Indonesia, saya harus hormati institusi presiden itu," ujar Luhut dalam sebuah acara talkshow di Menara Global, Jakarta, Selasa (4/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun, menurut Luhut, ada perbedaan pandangan soal hubungan keduanya setelah Prabowo resmi dilantik jadi presiden nanti.

"Dia bilang, 'wah nggak boleh gitu bang'. Saya bilang, ndak bisa, kalau itu saya beda. Saya tetap ndak pernah mengabaikan itu. Dia adalah soon presiden RI ke-8, panglima tertinggi buat TNI. Karena itulah mystery of life. Dulu kami bermain-main, guyon-guyon semua, tapi sekarang dia di atas, kalau dia dilantik nanti, dia atasan saya," beber Luhut.

ADVERTISEMENT

Saat dikonfirmasi maksud dari perkataannya, dan mengenai potensi dirinya masuk masuk kabinet Prabowo-Gibran, Luhut menyebut bahwa mengabdi ke negara tidak harus menjadi menteri. Ia mencontohkan wartawan yang mengabdi lewat pemberitaan ke masyarakat.

"(Masuk kabinet Prabowo-Gibran?) Ndak lah, saya pikir, kalo soal kabinet itu saya kan berkali-kali bilang, mengabdi itu nggak mesti menjadi menteri, tidak mesti menjadi presiden, wakil presiden, apa aja ngabdi. Anda juga ngabdi, ini kan mencerahkan masyarakat," imbuh Luhut.

Luhut lalu menyebut suksesnya Prabowo menjadi presiden menjadi kesuksesan Indonesia. Apalagi ada target Indonesia emas 2045 yang harus dikejar dan membutuhkan banyak dukungan.

"Suksesnya Prabowo kan suksesnya republik. Kita bicara 2045 zaman kemasan. Kalau tidak dukung pemerintahan sekarang, itu tidak tercapai. Soal suka nggak suka itu nomor 10. Jangan kita merasa diri kita hebat aj, nanti kalau kau nggak suka dia, 5 tahun lagi lawan aja di kompetisi calon presiden," pungkasnya.

(ily/hns)

Hide Ads