Berkah Pedagang di Balik Kemacetan Ciledug, Omzet Naik Bisa 3 Kali Lipat

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 07 Jun 2024 15:31 WIB
Foto: Ignacio Geordy Oswaldo
Jakarta -

Macetnya Jalan Ciledug Raya, Jakarta Selatan memberikan berkah tersendiri untuk para pedagang yang berada di sekitar lokasi. Sebab tidak sedikit pengendara yang kemudian membeli jajanan mereka karena terjebak macet.

Misalkan saja seorang pedagang rujak dan buah potong bernama Irawan. Ia yang membuka lapak di depan pintu keluar kendaraan ITC Cipulir Mas juga ikut dapat tambahan rezeki akibat kemacetan yang ditimbulkan proyek galian di kawasan itu.

Ia mengatakan saat kemacetan terjadi, ada sejumlah pengendara mobil yang terhenti dekat gerobak jualannya. Beberapa di antara mereka ada yang lantas membuka kaca jendela dan membeli buah potong.

"Kalau macet gini mendingan dah (hasil dagangan semakin), suka ada mobil yang narik-narik (buka kaca jendela dan memanggil Irawan) beli buah satu dua," kata Irawan saat ditemui detikcom, Jumat (7/6/2024).

Selain itu ada juga sejumlah pengendara motor yang terhenti di dekat gerobak dagangannya yang kemudian juga ikut membeli buah atau rujak. Padahal sebelum adanya kemacetan akibat proyek galian, sebagian besar pembelian berasal dari pengunjung ITC Cipulir Mas atau pedagang di Pasar Cipulir.

Berkat itu, omzet penjualannya mengalami sedikit kenaikan, meski kini jumlah pembeli dari ITC Cipulir Mas mengalami penurunan. Bahkan saat ini setengah dari omzet per harinya berasal dari para pengendara yang terjebak macet saat melintas.

"Kalau omzet, ya setengahnya (dari pengendara yang terjebak macet) ada lah. Kalau sehari jualan bisa dapat Rp 250-300 ribuan lah. Untung aja sih ada yang beli dari sini (pengendara), soalnya kan ITC lagi sepi, jadi rada kurang yang dari pengunjung," jelasnya.

Senada dengan Irawan, seorang penjual kopi dan gorengan bernama Makno yang mendapat rezeki lebih berkat kemacetan tersebut. Sebab menurutnya ada saja sejumlah pengendara yang kemudian pilih untuk menepi dan membeli es saat terjebak macet, walaupun tak banyak.

Dari pada itu, ia mengatakan sebagian besar pendapatannya justru berasal dari para pekerja proyek galian hingga petugas Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov DKI Jakarta yang kerap berada di sekitar lokasi untuk memantau.

"Kebanyakan sih pekerja proyek, kan suka pada ngopi tuh pas istirahat. Ada juga orang Dishub yang ngawasin jalan pas istirahat ke sini beli es," ujar Makno.

Berkat itu ia bisa membawa pulang sekitar Rp 450 ribu dalam sehari, dari sebelum adanya proyek galian sebesar Rp 150 ribu. Artinya kenaikan omzet yang diterimanya mencapai tiga kali lipat.

"Sehari-hari bisa dapat Rp 450 ribu, kebanyakan ya tadi dari orang proyek. Suka pada ngopi atau beli es pas istirahat. Kalau sebelumnya paling cuma orang ruko aja yang beli, ya sekitar Rp 150 ribuan lah sehari tuh," katanya.




(fdl/fdl)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork