Zulhas Bertemu Mendag Nigeria, Bahas Potensi RI Ekspor CPO-Kosmetik

Aulia Damayanti - detikFinance
Rabu, 12 Jun 2024 10:10 WIB
Mendag Zulhas melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Nigeria Doris Uzoka-Anite. (Foto: Dok. Kemendag)
Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) telah melakukan pertemuan bilateral saat kunjungan kerja di sela-sela pertemuan para menteri perdagangan dan investasi negara Perdagangan Organisasi Kerja Sama Islam/OKI (Trade Preferential System-Organisation of Islamic Cooperation/TPS-OIC) di Turki.

Zulhas melakukan pertemuan dengan Menteri Perdagangan Nigeria Doris Uzoka-Anite. Sejumlah isu penting mengenai perdagangan kedua negara, salah satunya potensi ekspor sejumlah produk Indonesia ke Nigeria dan juga sebaliknya.

Dia mengatakan pertemuan tersebut Zulhas juga mendorong agar perjanjian kerja sama antar kedua negara tersebut terus ditingkatkan.

"Banyaknya potensi ekspor Indonesia yang diperlukan oleh Nigeria seperti minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO), suku cadang kendaraan bermotor, produk kayu dan produk kecantikan / kosmetik. Selain itu, Indonesia juga membutuhkan produk Nigeria seperti biji coklat, produk pertanian, emas, dan produk logam seperti aluminium," jelas Zulhas dalam keterangannya, dikutip Rabu (12/6/2024).

Selain itu, keduanya juga membahas perkembangan pertumbuhan ekonomi hingga potensi penguatan kerjasama perdagangan antar kedua negara. Jika dilihat angka tren perdagangan antar kedua negara sepanjang lima tahun terakhir (2019-2023) cenderung menunjukan hasil yang cukup baik, meskipun belum maksimal.

Dalam catatan Kementerian Perdagangan (Kemendag) angka perdagangan kedua negara mengalami pertumbuhan 30% dengan nilai total perdagangan mencapai US$ 4.4 miliar.

"Pertumbuhan perdagangan bilateral meningkat 30% namun masih dapat ditingkatkan karena Nigeria adalah negara terbesar di kawasan dengan sumber daya alam yang kaya," ujar dia.

Oleh karena itu, Zulhas mengatakan bahwa hubungan kerja sama antara Indonesia dengan Nigeria bisa terus ditingkatkan. Langkah ini dinilainya penting agar kedua negara bisa merasakan keuntungan yang sama.

"Indonesia berharap PTA (Preferential Trade Agreement) bilateral dengan Nigeria dapat segera direalisasikan di mana Indonesia sudah memiliki banyak pengalaman perjanjian dagang dengan sejumlah negara di kawasan lainnya. Sehingga dengan PTA kita berharap bisa mengakselerasi perdagangan kedua negara. Jika nantinya berjalan dengan baik kerja sama ini dapat ditingkatkan," tuturnya.

"Indonesia dan Nigeria merupakan kekuatan ekonomi utama di kawasan masing-masing. Nigeria sebagai kekuatan ekonomi di benua Afrika, Indonesia sebagai ekonomi utama di Asia Tenggara," sambungnya.

Zulhas juga mengabarkan bahwa pertemuan tersebut disambut positif pemerintah Nigeria. Apalagi banyak perusahaan Indonesia yang saat ini telah menanamkan investasinya di Nigeria.

"Nigeria menyambut baik pertemuan ini. Indofood dan Kalbe Farma sudah hadir di Nigeria. Indofood salah satu eksportir terbesar Nigeria dan KADIN juga sangat aktif promosi perusahaan Indonesia di Nigeria. Jumlah penduduk Nigeria yang mencapai 250juta jiwa mirip dengan Indonesia memiliki potensi bagi ekspor kendaraan bermotor Indonesia. Nigeria punya beberapa produk yang bisa dieksplorasi," ungkapnya.

Terakhir, melihat potensi yang besar dari Nigeria yang kaya sumber daya alam, dan siap mengundang investor dari Indonesia, maka Zulhas akan mengajak KADIN dan pengusaha Indonesia untuk melakukan misi dagangan dan business matching di Nigeria.

"Rencana saya akan mengundang rekan-rekan KADIN dan sejumlah pengusaha Indonesia untuk business matching di Nigeria dalam waktu dekat. Jika dimungkinkan pada bulan Juli 2024. KADIN kedua negara sangat aktif berkomunikasi," tutupnya.

Sebagai informasi, pertemuan bilateral itu terjadi di sela-sela Pertemuan Tingkat Menteri ke-3 Komite Perundingan Perdagangan Sistem Preferensi Perdagangan Organisasi Kerja Sama Islam/OKI (Trade Preferential System-Organisation of Islamic Cooperation/TPS-OIC) dan Pertemuan Informal Menteri Perdagangan D-8 yang dijadwalkan berlangsung pada 10-11 Juni 2024 di Istanbul.

Lihat juga Video 'Indonesia Siap Menjadi Tuan Rumah Pertemuan D-8 Tahun Depan':






(ada/das)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork