Dagang Hewan Kurban Nggak Bisa Sembarangan, Ada Strateginya Biar Cuan

Dagang Hewan Kurban Nggak Bisa Sembarangan, Ada Strateginya Biar Cuan

Samuel Gading - detikFinance
Kamis, 13 Jun 2024 13:35 WIB
Pedagang sapi kurban bak jamur di musim hujan jelang Hari Raya Idul Adha 2024. Mereka muncul di kiri-kanan jalan untuk menarik minat masyarakat yang hendak berkurban. Agar bisnis berjalan lancar, tak jarang para pedagang bersiaga 24 jam untuk melayani para pelanggan. detikcom mengunjungi sejumlah pedagang sapi kurban di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan.
Foto: Samuel Gading
Jakarta -

Ada berbagai cara yang ditempuh para pedagang kurban untuk menggaet pelanggan menjelang Hari Raya Idul Adha 2024. Berikut adalah beberapa di antaranya.

detikcom mengunjungi sejumlah pedagang hewan kurban di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan, Kamis (13/6/2024). Dedy (41), penjual sapi di Haji Usman Ali, menjelaskan cara mereka untuk menarik para pembeli.

Jurus pertama, kata Dedy, adalah memilih lokasi strategis. Dengan demikian, ia pedagang bisa menarik perhatian masyarakat sekitar. Menurutnya, lokasi kandang Haji Usman Ali yang terletak di Jalan BRI, Radio Dalam, sangat strategis. Sebab, wilayah itu berlintasan dengan kawasan Pondok Indah, Mayestik, dan Blok M.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bukan cuma warga Radio Dalam, banyak dari jauh-jauh, karena dekat sini kan Haji Nawi, Majestik, Pondok Indah, Blok M, banyak pada lewat kemari. Ada yang pulang kerja lihat-lihat 'eh lucu nih kambing' taruh DP," kata Dedy kepada detikcom, Kamis (13/6/2024).

Jurus kedua, kata Dedy, adalah memanfaatkan media sosial. Dirinya sendiri mempekerjakan 30 orang yang semuanya merupakan keluarga besar. Para anggota keluarga didorong untuk mengunggah dagangan sapi dan kambing Haji Usman Ali.

ADVERTISEMENT

Cara ini dinilainya efektif untuk menggaet masyarakat yang terkadang tidak tahu lokasi terdekat untuk membeli hewan kurban. Buktinya, seorang YouTuber pernah membeli hewan kurbannya pada 2023.

"Anak-anak itu pada punya Instagram, Facebook, TikTok, jadi kalau mau nyari pada di mana nih? Sini aja bang Radio Dalam, dekat BRI, ntar serlok (share location)," bebernya.

Dedy juga mempersilahkan semua anggota keluarganya untuk menjadi broker alias perantara untuk menjual sapi di kandang.

"Kalau sistemnya di sini kan saudara semua, jadi masing-masing mereka punya rezekinya. Semisal saya, kambing harga Rp 5 juta bisa dijual Rp 5,5 juta, itu tergantung rezeki masing-masing," paparnya.

Jurus ketiga, beber Dedy, adalah menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Kandang Haji Usman Ali dijelaskannya sudah ada sejak tahun 1980-an, hal ini membuat usaha miliknya sudah cukup dikenal di berbagai kalangan mulai dari sanak saudara saudara sampai tetangga. Walhasil, setiap tahun kandangnya mempunyai pelanggan tetap.

"Banyak yang beli di sini pembeli lama, orang baru, temen," jelasnya.

"Semisal perorangan kita lihat orangnya, semisal temen, saudara, kerabat, ga pake hitung-hitungan. Apalagi langganan, harganya kita tidak pernah berubah tiap tahun," sambungnya.

Sementara, Ibnu (43), penjual sapi dari Haji Abdul Malik yang terletak di Bekas Gor Radio Dalam, Jalan BRI, Radio Dalam, juga sama seperti Dedy. Ia menjelaskan bahwa mayoritas pembeli sapinya adalah warga sekitar. Sistem menjaga langganan juga ditetapkan olehnya karena dengan hal ini dia bisa menjaga roda bisnis tetap berputar. Salah satu buktinya adalah pelanggan Ibnu tidak hanya berasal dari Radio Dalam, tapi adapula yang berasal dari Depok bahkan Bekasi.

Adapun cara lainnya, adalah memastikan kualitas daging sapi yang dijual pihaknya. Oleh sebab itu, Ibnu mengaku mendatangkan Sapi Bali, jenis sapi itu dinilai kuat, dagingnya pun enak saat dimakan.

"Saya juga jualan harian sebenarnya, jualan daging, jagal. Yang kita tiap jual tiap hari sapi bali, makanya langganannya banyak sapi bali karena kualitas dagingnya," pungkasnya.

Simak juga Video: Bolehkah Daging yang Sudah Dimasak Dipanaskan Berulang Kali?

[Gambas:Video 20detik]



(das/das)

Hide Ads