Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membentuk Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP). Lembaga tersebut nantinya akan menerbitkan sertifikasi yang menjamin hasil mutu produk perikanan dari hulu-hilir.
Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) Ishartini mengatakan badan tersebut dibentuk untuk melaksanakan pengendalian dan pengawasan mutu hasil produk kelautan dan perikanan. Badan tersebut nantinya akan menerbitkan sertifikasi untuk menjamin hasil mutu produk-produknya, mulai dari hulu hingga ke hilir.
"Di KKP sekarang fokus untuk melaksanakan pengendalian pengawasan mutu hasil kelautan dan perikanan. Produk-produk perikanan ini tidak hanya menjaga mutu di hilir, tapi sejak di hulu. Artinya, bukan hanya di pasca panen, tapi sejak diproduksi budidaya, sejak ditangkap. Ini yang dilakukan badan ini. Badan ini juga menjadi otoritas kompeten untuk memberikan jaminan mutu hulu hilir produk kita yang diekspor negara tujuan ekspor," kata Ishartini dalam acara Konferensi Pers, Kamis (13/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, dia menjelaskan sesuai dengan Peraturan MKP (Permen MKP) Nomor 8 tahun 2024 tentang Pengendalian Pelaksanaan Distem Jaminan Mutu dan Keamanan Hasil Kelautan dan Perikanan, badan tersebut berperan dalam pelaksanaan sertifikasi inspeksi dan surveilan. Sertifikasi yang dilaksanakan terbagi menjadi sertifikasi mutu produksi primer dan sertifikasi mutu pasca panen.
Ishartini menambahkan perusahaan-perusahaan pengelolaan nantinya akan dibina oleh Direktorat Jenderal Teknis terkait. Setelah itu, nanti pihaknya yang akan melakukan pengawasan dan pengendalian hingga menerbitkan sertifikasi.
"Kami juga melakukan pengendalian ketertelusuran, seperti mutu dan mengembangkan laboratorium dan monitoring kesegaran produk perikanan," imbuhnya.
Dia menjelaskan saat ini jumlah negara yang menerima ekspor terkait hasil kelautan dan perikanan sudah ada 171 negara. Hal ini berarti makin banyak negara yang percaya bahwa Indonesia mempunyai kesetaraan atas jaminan sistem mutu.
Dia bilang pihaknya juga ada target dalam jangka pendek, yakni dapat menambah jumlah perusahaan yang approval number ke Uni Eropa. Menurutnya, Uni Eropa merupakan satu pangsa pasar yang potensial.
"Produk kita sudah dipercaya karena kita sudah melakukan kesetaraan dalam sistem penjaminan unit pengelolaan dalam ekspor produk perikanan ke luar negeri. Kita ingin buka supaya bisa meningkat jumlah ekspor ke Uni Eropa," jelasnya.
Lihat juga Video: Habitat Laut Lestari Melalui Modelling PIT Pertama di RI