Seperti Warung Madura, Pedagang Hewan Kurban Nonstop 24 Jam

Seperti Warung Madura, Pedagang Hewan Kurban Nonstop 24 Jam

Samuel Gading - detikFinance
Jumat, 14 Jun 2024 07:30 WIB
Sapi kurban di Pasar Hewan Petambakan, Banjarnegara, Senin (10/6/2024).
Foto: Uje Hartono/detikJateng
Jakarta - Pedagang hewan kurban ternyata seperti Warung Madura, mereka buka 24 jam jelang Hari Raya Idul Adha 2024. Usut punya usut, ada beberapa hal yang jadi penyebabnya.

detikcom mengunjungi sejumlah pedagang sapi kurban di kawasan Radio Dalam, Jakarta Selatan. Mereka mengaku harus begadang semalam suntuk untuk melayani para pembeli. Salah satunya adalah Dedy (41), penjual sapi di Haji Usman Ali itu mengatakan sudah sejak 1 Juni lalu berjualan sapi selama 24 jam.

"Kita di sini buka 24 jam kayak warung madura. Tutupnya pas kiamat. Serius bang 24 jam," ungkap Dedy kepada detikcom, Kamis (13/6/2024).

Dedy menjelaskan bahwa pihaknya membuka dagangan selama 24 jam sebab mayoritas pembeli baru datang pada malam hari setelah kerja. Pertimbangan lain pihaknya berjualan non-stop adalah untuk menjaga kandang sapi dan kambing.

Walhasil, Dedy mengatakan bahwa kandangnya juga menerapkan sistem shift agar para penjual juga tidak kelelahan saat berjualan. Total ada tiga shift, pagi, sore, sampai malam tembus dini hari. Di Haji Usman Ali, Dedy mengatakan rata-rata pegawai adalah keluarga besar. Terdapat sekitar 30 orang yang bekerja di kandang.

"Jaga pagi, jaga siang, jaga malam ada lagi (orangnya). Keluarga semua. Keluarga dari sini, dari (jalan) Mahali 1, Mahali 2. Itu juga dari tahun 80-an (berjualan sapi). Itu dari zamannya ncing, paman, almarhum Haji Usman. Jadi semuanya kita merangkul dari keponakan, adek-adek sepupu, sampai kebawah-bawah dah," bebernya.

Meskipun demikian, pihaknya kini juga bersiaga menjelang malam takbiran Idul Adha 1445 Hijriah yang jatuh pada tanggal 16 Juni 2024 alias pada Minggu malam. Sebab, Dedy mengatakan bahwa jumlah pembeli mencapai puncaknya saat malam takbiran. Berkaca dari pengalaman tahun lalu, Dedy mengatakan para pembeli bisa sampai mengantri.

"Malam takbiran itu serangan fajar, kaga bisa tidur kita, banyak yang beli. Makanya jaga kesehatan dari sekarang. Kalau malam takbiran wah, tumpah ruah. Banyak yang beli mendadak," jelasnya.

"Malam takbiran itu puncak, insyallah habis, banyak habis. Itu bukan ngantri lagi dah, membludak. Bukan cuma warga Radio Dalam, banyak dari jauh-jauh, karena dekat sini kan Haji Nawi, Majestik, Pondok Indah, Blok M, banyak pada lewat kemari. Ada yang pulang kerja lihat-lhat 'eh lucu nih kambing' taruh DP," sambungnya.

Oleh sebab itu, pihaknya dalam dua hari mendatang bakal melihat ketersediaan kambing dan sapi yang ada di kandang. Sejak 1 Juni, Dedy menuturkan pihaknya menyetok sebanyak 80 sapi dan 300 ekor kambing dengan rata-rata harga berkisar di angka Rp 30 juta sampai Rp 90 juta untuk satu ekor sapi dan Rp 2,5 juta sampai Rp 9,5 juta untuk satu ekor kambing. Saat ini, sebanyak 280 ekor sapi dan 263 kambing atau 70% dari total kambing sudah ludes terjual.

"Kalau kambing dari 300 ini sisa 30%an lagi. Alhamdulilah di lapangan sebelah udah laku semua. Sapi sisa 20 an ya. Jualannya kita dari tanggal 1 kemaren. Kalau kambing dari 300 ini sisa 30%an lagi. Makanya kita ngelihat hari juga, semisal mendekati hari-h tinggal 10%, mau tidak mau kita belanja kambing lagi. Nyetok lagi. Karena malam takbiran banyak yang beli," jelasnya.

Sama seperti Dedy penjual lainnya yakni Ibnu (43) penjual sapi dari Haji Abdul Malik juga mengaku berjualan 24 jam. Meskipun demikian, Ibnu menjelaskan pihaknya tidak melayani pelanggan saat malam takbiran Idul Adha 2024. Pasalnya, pihaknya lebih fokus melayani para pelanggan yang sudah membeli sapi jauh-jauh hari.

"Kalau takbiran kita gak terlalu mempersiapkan, fokus pengantaran saja. Soalnya kita memprioritaskan langganan. Jadi ga nyetok lagi. Kalau nyetok lagi buat takbiran belum tentu ramai atau nggak," tuturnya.

Hingga saat ini, Ibnu menjelaskan pihaknya sudah menjual sekitar 80 ekor kambing dan 69 ekor sapi dengan rata-rata harga Rp 2,5 juta sampai Rp 8 juta untuk satu ekor kambing dan Rp 17 juta - Rp 35 juta untuk satu ekor sapi.

"Tahun ini kambing nyetok 100 ekor, biasanya 200 ekor, tapi karena banyak yang buka (usaha kambing) saya kurangin (jumlahnya). Sapi 70 ekor. Sapi tinggal 1 ekor, kambing sisa 20 ekor," pungkasnya. (rrd/rir)


Hide Ads