Para praktisi public relations (PR) kini mulai mengandalkan teknologi big data untuk menjalankan bisnisnya salah satunya untuk melakukan pemantauan dan analisis media online.
CEO NoLimit Indonesia, Aqsath Rasyid mengatakan, pihaknya hadir sebagai solusi cerdas bagi praktisi PR di era digital yang kompleks. Aplikasi berbasis web ini memungkinkan pengguna memantau obrolan terkini di berbagai media sosial dan mengolahnya menjadi data berharga untuk merancang strategi PR berbasis data yang efektif.
"Dulu, PR berjibaku dengan kliping koran untuk memantau media. Kini, di tengah lautan informasi, semua pekerjaan itu bisa dilakukan hanya dengan ujung jari melalui IndSight," ujar Aqsath, Minggu (16/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui IndSight, pengguna dapat menikmati sejumlah manfaat seperti mengetahui ranking media sosial per industri, melakukan audit data media sosial dalam hitungan detik, hingga melakukan perbandingan analisis multi-industri yang memungkinkan pengguna mengukur perbandingan, memantau popularitas secara real-time, dan dapat mengetahui detail sentimen brand di industri.
"Dengan melakukan analisis harian, pengguna pun dapat turut andil dalam menjaga keberlangsungan dan memantau reputasi brand," ujar Aqsath.
IndSight dilengkapi fitur IndSight Now sebagai fitur unggulannya, kombinasi big data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) yang memungkinkan pengguna mendapatkan hasil lengkap, real-time, serta mudah digunakan langsung dari seluler.
Pengguna dapat menanyakan apa pun kepada mesin tersebut dan mendapatkan jawaban secara instan dalam bentuk deskriptif, termasuk analisis dan rekomendasinya. Penggunaan yang mudah dengan tidak perlu berlangganan, cukup dengan 1 koin dengan harga yang terjangkau, pengguna dapat menikmati kemudahan menggunakan IndSight Now.
Aqsath yakin Indonesia siap memimpin transformasi PR di tingkat global. Apalagi ke depan, aplikasi ini akan dikembangkan menjadi hub yang memungkinkan publik untuk mengakses dan mengoptimalkan data-data yang tersedia. Pengguna juga dapat menerjemahkan data dan mengolahnya ke dalam format tulisan. Sehingga, praktisi komunikasi memiliki wadah untuk mempelajari cara memanfaatkan media sosial dan media online secara efektif dalam dunia kehumasan.
(rrd/rir)