Wanti-wanti soal Neraka Iklim Bikin Bahan Pangan Sulit Ujungnya Kelaparan

Wanti-wanti soal Neraka Iklim Bikin Bahan Pangan Sulit Ujungnya Kelaparan

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 17 Jun 2024 07:30 WIB
Petani melihat sawah mereka yang kekeringan di Desa Rayeuk Kareung Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Aceh, Selasa (13/2/2024). Petani setempat menyebutkan seluas 67 haktar tanaman padi musim tanam pertama tahun 2024 di daerah tersebut alami kekeringan akibat terdampak normalisasi pembangunan bendungan irigasi Krueng Pase tak kunjung selesai ditambah hampir empat pekan ini tidak turun hujan sehingga dikhawatirkan padi terancam puso dan gagal panen. ANTARA FOTO/Rahmad/foc.
Foto: ANTARA FOTO/Rahmad
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan dunia sedang dihadapkan dengan kondisi perubahan iklim global yang memicu kenaikan suhu. Planet yang 'kepanasan' ini menurut Jokowi membawa ancaman kelaparan di seluruh dunia pada 2050 nanti.

Jokowi awalnya meminta agar semua pihak waspada dengan tantangan perubahan iklim dunia. Suhu dunia bakal mencapai rekor tertingginya dalam 5 tahun ke depan.

"Semua sudah mendengar warning sekjen PBB bahwa dunia menuju neraka iklim, ngeri. Suhu mencapai rekor tertingginya 5 tahun ke depan hati-hati," ujar Jokowi saat memberikan arahan dalam Rakornas Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah di Istana Negara, Jumat pekan lalu (14/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam setahun terakhir, Jokowi mengingatkan, kenaikan suhu global sudah terjadi di berbagai negara. Di India sudah tembus 50 derajat Celcius, lalu di Myanmar hingga 45,8 derajat Celcius.

Kenaikan suhu ini katanya dapat mempengaruhi produksi pangan. Nah bila tidak diantisipasi maka produksi berkurang, kelangkaan bahan pangan terjadi, dan dunia memasuki wabah kelaparan di 2050.

ADVERTISEMENT

"Kalau orang panas mungkin bisa masuk rumah, berteduh, bisa. Tapi urusan pangan hati-hati masalah ini. FAO katakan jika didiamkan tak ada pergerakan apa apa 2050 dunia alami kelaparan berat, dunia kan alami kelaparan," papar Jokowi.

"Maka harus direncanakan diantisipasi mulai sekarang," tegas Jokowi.

(hal/hns)

Hide Ads