Seorang pengendara sepeda di China ditahan atas kasus pemerasan yang ia lakukan. Pria bernama Zhang itu melakukan kecelakaan yang disengaja. Ia mengendarai sepeda di jalan-jalan Beijing pada jam-jam sibuk dan dengan sengaja mendekati kendaraan yang mengemudi secara ilegal di jalur yang bukan seharusnya agar ia mudah tertabrak.
Banyak pengemudi kendaraan yang melanggar dengan menggunakan jalur tersebut karena mereka tidak suka kemacetan. Adapun, di China sendiri jika sebuah mobil diketahui menggunakan jalur yang bukan seharusnya akan didenda sebesar US$ 28 atau Rp 457 ribu (kurs Rp 16.349) dan pengurangan dua poin pada SIM mereka.
Melansir dari SCMP, Kamis (20/6/2024), Zhang berkata jika dia tertabrak mobil, dia akan menuntut kompensasi antara ratusan hingga ribuan yuan. Skema pemerasannya didasarkan pada perasaan bersalah yang dirasakan pengemudi. Keuntungan yang diterima Zhang dengan melakukan penipuan tersebut mencapai US$ 14 ribu atau Rp 228 juta dalam periode dua bulan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan lalu, seorang pengemudi bermarga Li menjadi korban penipuan Zhang membayar kompensasi sebesar US$ 350 atau sekitar Rp 5 juta, setelah mobilnya menabrak Zhang di dekat persimpangan jalan utama di distrik Shijingshan Beijing pada pukul 6 pagi pada hari kerja.
Namun, beberapa hari kemudian, di tempat dan waktu yang sama Li bertemu lagi dengan Zhang saat dia tengah melancarkan aksinya dan kembali terjatuh di samping mobilnya lagi.
Li lantas menelepon polisi dan melihat rekaman pengawasan yang menunjukkan Zhang telah melakukan hal yang sama pada pertengahan April dan meminta pengemudi lain memberinya biaya kompensasi. Pada akhir bulan April, petugas polisi menangkap Zhang dan menahannya karena penipuan.
Dalam pengakuannya, dia melakukan kecelakaan seperti itu 3-4 kali sehari, dan penghasilannya dari skema pemerasan mencapai 100.000 yuan atau sekitar Rp 228 juta selama dua bulan terakhir.
Kasus pemerasan yang melibatkan kecelakaan di jalan raya sering terjadi di China. Selain Zhang, polisi juga menangkap tiga pria lain pada bulan Mei karena melakukan pemerasan sebesar US$ 2,500 atau Rp 40 juta kepada dua pria dalam sebuah kecelakaan yang disengaja.
Lihat juga Video 'PPATK Ungkap Modus Jual Beli Rekening untuk Judi Online':
(fdl/fdl)