Direktur Utama BRI Sunarso menegaskan BRI sebagai perusahaan BUMN memiliki peran sebagai agent value creator dan agent of development. Agar dapat menjalankan fungsi tersebut secara simultan, BRI harus mencetak keuntungan.
"Dengan memperoleh keuntungan atau economic value, maka perusahaan BUMN bisa memiliki modal untuk menciptakan social value sehingga ekonomi akan berputar. Dan BRI sudah membuktikan bahwa selama ini bisa menjalankan peran economic value dan social value secara simultan," ujar Sunarso dalam keterangan tertulis, Kamis (20/6/2024).
Sunarso menekankan keuntungan yang diperoleh BRI sebagai 'bank rakyat' pada akhirnya akan kembali ke negara sebagai pemegang saham mayoritas. Selanjutnya, dipergunakan untuk kepentingan rakyat Indonesia melalui berbagai program Pemerintah.
Apabila dirinci, pada tahun 2019 BRI menyetorkan Rp26,56 triliun, tahun 2020 menyetorkan Rp28,38 triliun, tahun 2021 menyetorkan Rp27,09 triliun, tahun 2022 menyetorkan Rp34,18 triliun dan tahun 2023 menyetorkan Rp45,34 triliun. Setoran ini berasal dari pembayaran Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai & Bea Materai, Pajak Penghasilan Badan, Dividen dan Pajak Daerah.
Sebelumnya, diketahui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI Erick Thohir melalui akun Instagramnya mengungkapkan 15 perusahaan BUMN mencatatkan total laba bersih sebesar Rp 319,28 triliun pada 2023. BRI sendiri pada tahun 2023 lalu mencatatkan laba Rp 60,4 triliun atau setara dengan 19% dari total laba 15 BUMN yang disebutkan oleh Erick Thohir.
Terkait pencapaian tersebut, Erick mengapresiasi belasan BUMN dengan laba jumbo tersebut untuk tetap berkontribusi positif ke negara di tengah tantangan ekonomi global.
"Pencapaian ini berkat kerja keras dan kolaborasi seluruh jajaran komisaris, direksi, dan insan BUMN," pungkas Erick.
Lihat juga Video: BRILiaN Fest 2023 : 50 Ribu Insan BRILiaN Berkumpul Di GBK
(akn/ega)