Tim Sinkronisasi Bantah Prabowo Mau Naikkan Rasio Utang Jadi 50% PDB

Tim Sinkronisasi Bantah Prabowo Mau Naikkan Rasio Utang Jadi 50% PDB

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 24 Jun 2024 11:18 WIB
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulayni Indrawati, dan Thomas Djiwandono menjelaskan anggaran presiden terpilih Prabowo Subianto.
Thomas Djiwandono (kanan)/Foto: Anisa Indraini/detikcom
Jakarta -

Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Thomas Djiwandono membantah isu pemerintahan Prabowo akan menaikkan rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 50%. Menurutnya, hal itu tidak mungkin dilakukan.

Dia mengatakan, pihaknya berkomitmen terhadap target-target yang direncanakan oleh pemerintahan saat ini.

"Dan rasio utang terhadap PDB, yang pernah mungkin beberapa minggu lalu dikatakan kita mempunyai rencana ke atas 50% dan sebagainya itu tidak mungkin. Intinya bahwa kami tetap berkomitmen mengenai target-target yang sudah direncanakan pemerintah kini dan akan disepakati oleh DPR tadi," kata dalam konferensi pers di Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jakarta Selatan, Senin (25/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, presiden terpilih Prabowo Subianto berkomitmen terhadap target defisit anggaran yang akan disepakati pemerintah saat ini dan DPR.

"Kami juga ingin menekankan bahwa presiden terpilih commit terhadap defisit atau target defisit yang akan disepakati oleh pemerintah sekarang dan DPR," katanya.

ADVERTISEMENT

Program unggulan Prabowo, yakni Makan Bergizi Gratis (MBG) masuk RAPBN 2025 dengan alokasi Rp 71 triliun. Dengan anggaran tersebut, dia mengatakan, defisit APBRN tetap berada dalam rentang target.

"Selama beberapa minggu terakhir banyak berita-berita, di sini kami sebagai tim gugus tugas ingin menyatakan secara gamblang bahwa dengan Rp 71 triliun tersebut, dengan kesepakatan tersebut artinya defisit itu, range itu terjamin," katanya.

(acd/ara)

Hide Ads