Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan besarnya potensi ekonomi sebuah gelaran olahraga internasional. Dia mengungkapkan Piala Dunia Sepakbola di Qatar tahun 2022 lalu saja memberikan keuntungan besar bagi ekonomi negara tuan rumah.
Jokowi memaparkan Piala Dunia tahun 2022 di Qatar memberikan dampak ekonomi besar hingga membangkitkan pertumbuhan ekonomi Qatar. Pertumbuhan ekonomi negara tersebut dari awalnya 1,5% melompat jadi 4,3% pada saat Piala Dunia digelar.
Menurut Jokowi, Qatar berani mengeluarkan anggaran hingga sebesar APBN Indonesia demi menyelenggarakan Piala Dunia. Hasilnya, ekonomi negara tersebut pun terdongkrak.
"Qatar berani keluarkan uang untuk event itu, US$ 220 billion, kalau dirupiahkan Rp 3.600 triliun, di atas APBN kita setahun. Kenapa keluarkan itu dia berani? Karena pasti return-nya lebih besar dari ini," beber Jokowi dalam Peluncuran Digitalisasi Layanan Perizinan Penyelenggaraan Event, yang disiarkan virtual, Senin (24/6/2024).
Saat pembukaan Piala Dunia saja jumlah orang yang datang hingga 60.000 penonton secara langsung di Qatar. Belum lagi siaran televisinya ditonton sampai 3 juta kali. "Ini jadi keuntungan promosi sebuah negara," kata Jokowi.
Maka wajar saja Indonesia sendiri memiliki hasrat yang besar untuk bisa jadi penyelenggara Piala Dunia. Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia Dito Ariotedjo mengatakan Indonesia menetapkan target agar bisa menjadi penyelenggara Piala Dunia di tahun 2034, minimal bisa menjadi negara co-host.
"Kami lagi mengikuti perkembangannya. Memang positioning Indonesia itu yang Bapak Presiden inginkan, kita minimal bisa menjadi co-host," ujar Dito dalam keterangan pers di website resminya pada 17 Oktober 2023 lalu.
Indonesia, sambung Dito, sudah menyampaikan keinginan tersebut kepada negara-negara sahabat yang berminat mengajukan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2034. Negara-negara tersebut yaitu Australia dan juga Arab Saudi.
"Kami sudah sampaikan kita ingin sebagai co-host. Dan ini saya akan terbang ke Arab Saudi mendampingi Pak Presiden. Salah satu topik yang akan dibicarakan putra mahkota Arab Saudi ke Pak Presiden," urai Dito.
Cuan Moto GP
Meski begitu, sejauh ini Indonesia sendiri sudah merasakan cuan besar dari gelaran event olahraga internasional, yaitu Moto GP di Mandalika, Nusa Tenggara Barat.
Kembali ke Jokowi, dia mengatakan dampak Moto GP Mandalika cukup besar bagi perekonomian Indonesia. Ada putaran uang hingga Rp 4,3 triliun tiap kali gelaran itu dilakukan.
Sejauh ini gelaran itu juga menyerap 8 ribu tenaga kerja di Indonesia dan ribuan UMKM yang juga terlibat dalam acara balap bergengsi itu.
"Saya beri contoh lagi, itu Moto GP Mandalika saya cek panitia ini efeknya luar biasa, dampak ekonomi Rp 4,3 triliun serap tenaga kerja 8 ribu, UMKM yang terlibat ada seribu," sebut Jokowi.
Simak juga Video: Jokowi soal Timnas Lolos Putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia: Ini Sejarah!
(hal/kil)