Jokowi Ungkap Ancaman Gelombang Panas, Produksi Beras Bisa Turun!

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Rabu, 26 Jun 2024 15:36 WIB
Presiden Joko - : Foto: BPMI Setpres/Kris
Jakarta -

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan dunia dihantui gelombang panas, tak terkecuali di Indonesia. Menurutnya, hal ini dapat menurunkan produktivitas pertanian di berbagai negara.

Katanya hampir di semua negara produksi pertanian makanan pokoknya mengalami penurunan. Termasuk beberapa negara yang makanan pokoknya adalah nasi, produksi berasnya pun ikut anjlok.

"Jadi hampir semua negara terkena gelombang panas kekeringan panjang sehingga semua negara produktivitasnya turun, produksi beras turun," ungkap Jokowi saat mengunjungi pelaksanaan bantuan pompa pertanian di Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6/2024).

Hal itu pun membuat banyak negara yang dulunya mau mengekspor beras justru menahan berasnya untuk konsumsi dalam negeri.

"Banyak yang sebelumnya ekspor beras kini dipakai buat dirinya sendiri. Negara kita juga sama," beber Jokowi.

Di Indonesia sendiri, Jokowi bilang gelombang panas dan kekeringan bakal terjadi di bulan Juli, Agustus, September, hingga Oktober. Pemerintah pun tak mau tinggal diam untuk antisipasi dampak kekeringan yang terjadi.

Salah satunya adalah dengan teknik pompanisasi, pompa dipasang di sumber-sumber air besar dan dialirkan ke sawah-sawah para petani. Harapannya, sawah tidak ikut kekeringan dan produksi pangan pun bisa tetap terjaga.

"Perkiraan BMKG nanti Juli, Agustus, September, Oktober, mudah-mudahan nggak terus, itu akan ada gelombang panas, kekeringan. Itu yang harus diantisipasi, oleh sebab itu disiapkan dulu antisipasinya dengan yang namanya pompanisasi," tutur Jokowi.

Simak juga Video: Antisipasi Kekeringan, Jokowi Perintahkan PUPR-TNI Pasang 20 Ribu Pompa






(kil/kil)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork