Perajin tempe dan tahu mengatakan harga kedelai diprediksi akan mengalami kenaikan seiring dengan menguatnya dolar AS terhadap rupiah. Hal itu juga akan mengerek harga tempe dan tahu karena kedelai merupakan bahan baku makanan tersebut.
Menurut Kementerian Perdagangan (Kemendag) harga kedelai secara rata-rata internasional per Juni 2024 sebesar 11,54 US$/bushels atau mengalami penurunan dari rata-rata bulan lalu sebesar 11,94 US$/bushels. Harga tersebut berdasarkan data CBOT (Chicago Board of Trade).
"Diperkirakan harga kedelai pada periode Juli - Agustus 2024 masih berkisar 11,42 - 11,62 US$/bushels," kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Isy Karim, kepada detikcom, Kamis (27/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara saat ini berdasarkan data pantauan dalam Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok (SP2KP) Kemendag, per 26 Juni 2024 harga eceran kedelai nasional sebesar Rp 15.500/kg atau disebut stabil dibandingkan bulan lalu.
"Sementara, harga jual kedelai di tingkat KOPTI (Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia)sebesar Rp 10.673/kg tercatat mengalami penurunan 1,85% dari bulan lalu," ungkapnya.
Isy mengatakan, Kementerian Perdagangan secara berkala terus melakukan monitoring jumlah stok kedelai di tingkat importir per bulan. Menurut catatanya jumlah kedatangan setiap bulan mencapai kurang lebih 200 ribu ton.
"Pasokan dimaksud cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga 2 bulan mendatang," terang dia.
Sebelumnya, Gabungan Koperasi Produsen Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) menyatakan bahwa menguatnya dolar AS akan berdampak kepada harga tempe dan tahu. Seperti ketahui sebagian besar bahan baku tempe dan tahu yakni kedelai didominasi berasal dari impor.
Ketua Umum Gakoptindo Aip Syaifuddin mengatakan dampak dari menguatnya dolar AS kepada harga kedelai akan terasa di bulan depan sampai September. Karena saat ini stok kedelai yang ada merupakan hasil impor sebelum dolar menguat. Harga kedelai diprediksi akan naik bisa sampai antara Rp 12.000 per kilogram (Kg) sampai Rp 14.000/kg.
"Tren naik ini sudah kelihatan mulai sudah. Tetapi naiknya sedikit-sedikit. Bisa sampai seperti yang lalu (Rp 14.000/kg) antara dengan Rp 12.000/kg naiknya. Baru mulai bulan depan, Juli, Agustus, September, juga masih tinggi" jelas Aip kepada detikcom.
Sementara harga tempe dan tahu akan naik sekitar Rp 1.000 sampai Rp 1.500. Aip mengatakan meski sedikit, dampak kepada perajin tempe dan tahu cukup besar karena biasanya produksi harus diturunkan demi menjaga harga.
"Tergantung wilayah. Misalnya di jawa masih bisa Rp 8.000 sampai Rp 10.000. Kalau di luar Jawa karena ongkos kedelai bertambah jadi bisa Rp 11.000 sampai Rp 12.000 tempe per potong, kira kira 250 gram. Akan naik bertahap tetapi naiknya mungkin 10% atau 15% atau berapa. Ya naiknya Rp 1.000 atau Rp 1.500," pungkasnya.
(ada/das)