Angka Pengangguran di Indonesia Masih Tinggi, FEB UI Punya Solusi

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Rabu, 03 Jul 2024 12:03 WIB
Dekan FEB UI Teguh Dartanto. Foto: Dok. FEB UI
Depok -

Angka pengangguran di Indonesia terbilang masih tinggi. Ada sejumlah solusi yang dapat ditempuh pemangku kebijakan untuk menyelesaikan masalah tersebut, dari mulai link and match dunia pendidikan dan industri, transformasi ekonomi yang sejalan dengan pendidikan, hingga insentif bagi industri padat karya.

Hal tersebut diungkapkan oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Teguh Dartanto, yang resah akan angka pengangguran di Tanah Air. Di sisi lain, pemerintah memiliki visi besar mewujudkan Indonesia Emas 2045 dengan bonus demografi sebagai salah satu pendorongnya.

Adapun Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data bahwa hingga Februari 2024 jumlah pengangguran di Indonesia mencapai 7,2 juta orang. Sedangkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia pada Februari 2024 mencapai 4,82%.

Jumlah tersebut menurun sekitar 790 ribu orang dari periode yang sama tahun sebelumnya dengan TPT 5,45%. Kendati demikian angka tersebut masih dinilai tinggi, apalagi kalau dilihat angka setengah menganggur jumlahnya sebanyak 12,11 juta orang.

Untuk mereduksi masalah pengangguran dan setengah menganggur, menurut Teguh, link and match dunia pendidikan dengan industri perlu diperkuat serta penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas. Dia menilai, link and match mungkin tidak terlalu bermasalah bagi universitas ternama seperti Universitas Indonesia (UI), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Institut Teknologi Bandung (ITB).

Namun, kata dia, Indonesia bukan hanya UI, ITB dan UGM saja, tetapi ada ribuan perguruan tinggi lain yang mencetak jutaan tenaga kerja baru yang sulit terserap di pasar kerja.

"Perlu dipikirkan bagaimana mendorong penciptaan lapangan kerja baru serta link and match ini benar-benar bisa berjalan dengan baik," ujar Teguh dalam keterangan tertulis, Rabu (3/7/2024).

Menurutnya, penguatan link and match menjadi penting. Sebab, ketika pihaknya berinteraksi dengan dunia bisnis, tak jarang yang menjadi topik pembahasan adalah kesulitan mencari talent yang berkualitas. Namun di sisi tenaga kerja, sering kali disampaikan bahwa lapangan kerja tidak mencukupi.

Lanjut ke halaman berikutnya



Simak Video "Video: Susahnya Cari Kerja di RI, 1 Juta Sarjana Masih Nganggur"

(ang/ang)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork