Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk Irfan Setiaputra meyakini, kinerja perusahaan terus tumbuh. Hal itu didukung oleh tim yang terus-menerus dilakukan peremajaan.
"Ini didukung tim kita yang dari waktu ke waktu terus-menerus melakukan peremajaan. Group head atau 1 level di bawah direksi itu saat ini hampir 85% di bawah umur 40 tahun, jadi yang di atas 55 tahun atau 60 cukup direksinya saja, tapi yang 1 level di bawah ini kita ajak yang muda-muda," katanya dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Pihaknya pun telah melakukan rekrutmen management trainee di mana dari kuota 100 orang, yang mendaftar 30 ribu orang. Terkait lowongan ini, pihaknya tak mempersyaratkan IPK harus di atas 3. Ia menilai, orang dengan IPK di bawah 3 belum tentu bodoh.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita juga lakukan rekrutmen management trainee 100 orang kemarin dan yang mendaftar 30 ribu. Kita mungkin akan tambahkan, kita syaratkan minimal S1, minimal di bawah 28 tahun. Kita nggak rasis, salah satunya kita nggak mensyaratkan indeks prestasi harus di atas 3, karena yang di bawah 3 belum tentu bodoh, seperti saya itu di bawah 3 bapak ibu sekalian," jelasnya.
Dia juga tidak mempersyaratkan dari universitas tertentu. Namun demikian, ia mencoba menyeimbangkan 100 orang tersebut di mana pihaknya mendahulukan yang minoritas.
"Kita memang mencoba dari 100 itu membalance jadi buat mereka yang minoritas misalnya agama kita dahulukan, kita menerima beberapa management trainee beragama Budha, kita juga menerima beberapa management trainee asal Indonesia timur, jadi kita balance semaksimal mungkin jadi nggak bisa selalu mesti dari Jakarta, dan beberapa dari mereka belum pernah naik pesawat," terangnya.
Selain itu, pihaknya juga membuka lowongan untuk 60 awak kabin di mana sebanyak 800 orang telah mendaftar. Terkait awak kabin ini, ia melakukan perubahan persyaratan yang drastis yakni untuk S1 dan kontrak 5 tahun serta bisa diperpanjang 5 tahun lagi.
Perubahan syarat ini terjadi sebelumnya awak kabin yang diterima adalah lulusan SMA. Sehingga, awak kabin itu tidak punya pilihan ke depannya.
"Mereka nggak punya pilihan dalam hidupnya, adalah kewajiban kami untuk memastikan siapapun yang kerja di Garuda itu punya pilihan lain termasuk tidak kerja di Garuda. Jadi nanti kalau setelah 10 tahun ada yang fantastis tentu kita teruskan, yang lain kita tawarkan untuk bisa pindah ke darat setelah 10 tahun," jelasnya.
"Cukup menarik, 800 yang mendaftar dan dari universitas-universitas yang bukan pinggiran, UI, IPB, ITB, Gama, dan lain-lain mendaftar, kita baru terima 60," tambahnya.
Lihat juga Video 'KuTips: Jurus Memikat Hati Recruiter Biar Mudah Keterima Kerja':
(acd/ara)