3. PT Pelni
BUMN ketiga adalah PT Pelni (Persero), mereka mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 2,5 triliun untuk 2025. Triliunan anggaran disebut bakal digunakan untuk membeli dua unit kapal penumpang baru.
"PMN 2025, kami mengusulkan PMN sebesar Rp 2,5 triliun untuk pembelian dua unit kapal penumpang baru new building, yang telah melewati umur teknisnya 30 tahun pada tahun 2024 ini," ucap Direktur Utama Pelni, Tri Andayani, di Komplek DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tri kemudian menjelaskan, bahwa pengadaan kapal baru dilakukan karena umur armada kapal Pelni yang berusia di atas usia 30 tahun mencapai 12 kapal. Ini ekuivalen 46% dari total armada Pelni yang tentunya berdampak terhadap aspek keselamatan dan inefisiensi aspek operasional dan aspek teknis.
"Tentunya akan memberikan dampak risiko pada aspek keselamatan dan dampak inefisiensi pada aspek operasional dan aspek teknis karena semakin bertambahnya umur kapal," jelasnya.
4. PERUM DAMRI
BUMN keempat adalah PT Perum DAMRI, mereka mengusulkan Penerimaan Modal Negara (PMN) Rp 1 triliun untuk 2025. Direktur Utama DAMRI, Setia N Milatia Moemin, mengatakan bahwa PMN bakal digunakan untuk meremajakan ratuan bus diesel angkutan perintis dan mendatangkan 100 bus listrik.
Setia awalnya merinci Rp490 miliar dana PMN bakal digunakan untuk peremajaan sebanyak 384 bus diesel angkutan perintis.
"Di mana bus ini terdiri dari bus-bus yang tahun buatannya tahun 2014 dan 2015," ucap Setia di Komplek DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (9/7/2024).
Dia menjelaskan bahwa peremajaan dilakukan karena usi bus angkutan perintis sudah lebih dari 7 tahun. Bahkan, ada armada bus yang mendekati 10 tahun, salah satunya armada perkotaan.
"Usia armada angkutan perkotaan mendekati 10 tahun sebagai batas angkutan perkotaan," sebutnya.
Oleh karena itu, peremajaan dilakukan karena kualitas bus yang sudah tua kurang baik karena kondisi di medan dan lapangan yang berat.
Di sisi lain, Setia menjelaskan bahwa sisa dana Rp510 miliar bakal dialokasikan untuk penyediaan 100 bus listrik beserta infrastruktur angkutan perkotaan di Transjakarta.
"Karena DAMRI menguasai 467 bus dari 1.347 bus besar di Transjakarta, 467 bus ini harus digantikan menjadi bus listrik. Yang kami ajukan adalah untuk 100 bus listrik untuk tahun 2025, itu melingkupi 34% dari seluruh bus Transjakarta yang ada," pungkasnya.
(das/das)