.webp)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan daya saing Indonesia meningkat pesat, tapi capaian ini cenderung jauh dari kata sempurna. Pasalnya, masih ada beberapa sektor yang memperlihatkan Indonesia masih jauh ketinggalan dari negara lain.
Peringkat Indonesia pada World Competitiveness Ranking 2023 berada di 27, naik 7 level dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, bila dirinci lagi untuk indikator pendidikan dan kesehatan, sebetulnya rangking Indonesia jauh ketinggalan di peringkat 57 dan 58.
"Sayangnya, dari sisi daya saing, meski kita naik sampai 7 level bagus sekali, tapi pendidikan dan kesehatan kita masih di angka 57-58 rangkingnya. Padahal di World Competitive Ranking kita di 27," kata Jokowi ketika meresmikan Jokowi Learning Center, di SMA Kebangsaan Lampung, Kamis (11/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya, Jokowi mengatakan pemberdayaan dan pengembangan sumber daya manusia di Indonesia harus lebih ditingkatkan. Menurutnya, dalam sebuah pembangunan negara, ketersediaan infrastruktur saja tidak cukup, pembangunan sumber daya manusia juga harus jadi perhatian.
"Meski kita membantu infrastruktur sebaik apapun kalau SDM kita jelek, nggak baik, nanti di ranking kelihatan," sebut Jokowi.
Jokowi mengatakan Indonesia harus memiliki sumber daya manusia yang unggul juga untuk memenangkan kompetisi antar negara. Menurutnya negara yang bisa jadi adikuasa adalah negara yang cepat, bukan lagi negara yang besar.
"Sering saya sampaikan negara cepat akan kalahkan negara lambat, bukan lagi negara besar kalahkan negara kecil, ndak. Bukan negara adidaya kalahkan negara kecil, ndak. Tapi negara cepat akan kalahkan negara lambat dan kita ingin jadi negara cepat, dengan sumber daya manusia yang menguasai semuanya teknologi inovasi," tegas Jokowi.
Simak Video 'Momen Peresmian Gedung Jokowi Learning Center di SMA Kebangsaan Lampung':
