Pasar Online Milik Konglomerat Kamboja Fasilitasi Penipuan Rp 177 T

Pasar Online Milik Konglomerat Kamboja Fasilitasi Penipuan Rp 177 T

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 12 Jul 2024 08:15 WIB
Ilustrasi Cryptocurrency atau kripto
Foto: Getty Images/iStockphoto/guvendemir
Jakarta -

Pasar online milik konglomerat Kamboja Huione Group bernama Huione Guarantee diduga terlibat dalam memfasilitasi penipuan di Asia Tenggara. Tak main-main, sejak 2021 transaksi online dalam pencucian uang dan penipuan dunia maya mencapai US$ 11 miliar atau setara Rp 177 triliun (kurs Rp 16.111).

Dalam laporan Elliptic Research, perusahaan Huione Group memiliki hubungan dengan keluarga Hun yang berkuasa di Kamboja.

Huione Guarantee adalah pasar online yang telah banyak digunakan oleh operator penipuan di Asia Tenggara. Penipuan di platform ini menawarkan layanan teknologi, data, pencucian uang, yang jumlahnya hingga miliaran dolar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mungkin yang paling terkenal di mana penipu mengembangkan hubungan dengan para korban dan akhirnya membujuk mereka untuk berinvestasi dalam skema investasi palsu. Yang lainnya ada juga skema ponzi, peniruan identitas anggota keluarga, dan pemerasan seks," tulis laporan Elliptic, dikutip Jumat (12/7/2024).

Menurut laporan Institut Perdamaian AS baru-baru ini, banyak dari penipuan ini dilakukan oleh kelompok kejahatan terorganisir yang berasal dari China dan beroperasi di kompleks penipuan di Asia Tenggara, khususnya Myanmar, Laos, dan Kamboja.

ADVERTISEMENT

Elliptic mencatat di negara-negara tersebut diperkirakan menampung ratusan ribu pekerja. Bahkan banyak di antaranya telah diperbudak di perusahaan penipuan online itu.

"Terpikat oleh janji pekerjaan bergaji tinggi, laki-laki dan perempuan muda dari Tiongkok, Vietnam, Filipina, dan banyak negara lainnya telah diperdagangkan ke wilayah tersebut dan dipaksa untuk melakukan penipuan. Mereka menjadi sasaran penyiksaan, beberapa dari para pekerja paksa ini melakukan bunuh diri atau meninggal," tulis laporan Elliptic.

Skala operasi penipuan dunia maya ini telah meningkat secara dramatis selama lima tahun terakhir. Hal ini disebabkan oleh semakin canggihnya teknologi yang mendukung pencucian uang, semuanya memungkinkan penipu beroperasi lebih efisien dan memperluas jangkauan mereka.

Usut punya usut Huione Guarantee mengklaim sebagai platform yang didirikan pada tahun 2021. Konon saat dibangun platform itu awalnya sebagai pasar real estate dan mobil. Namun sebagian besar barang dan jasa yang ditawarkan saat ini tampaknya ditargetkan pada operator penipuan dunia maya.

Dikutip dari Cointelegraph, meskipun platform ini menggunakan metode pembayaran seperti transfer bank dan aplikasi pembayaran, pasarnya sebagian besar menggunakan bitcoin Tether. Dengan fasilitas bitcoin itu jauh lebih mudah dilacak dibandingkan transaksi lainnya.

Untuk diketahui, Huione Group merupakan milik keluarga yang berkuasa di Kamboja. Perusahaan ini juga menjalankan bisnis pembayaran dan valuta asing, Huione Pay, dan memiliki kepentingan di bidang asuransi, penerbangan, dan real estat.

Salah satu direktur Huione Pay adalah Hun To, sepupu perdana menteri Kamboja saat ini, Hun Manet. Sebelumnya Hun To dilaporkan dicurigai melakukan perdagangan heroin dan pencucian uang oleh Polisi Australia. Dia juga disebut terlibat kejahatan terorganisir penipuan di China.

(ada/rrd)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads