Neraca Dagang RI Surplus Lagi US$ 2,39 M, Rekor 50 Bulan Berturut-turut!

Neraca Dagang RI Surplus Lagi US$ 2,39 M, Rekor 50 Bulan Berturut-turut!

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 15 Jul 2024 11:25 WIB
Logo Badan Pusat Statistik (BPS) di lobi Gedung 1 lantai 3, BPS Pusat, Jl Dr. Sutomo, Jakarta
Foto: Ari Saputra
Jakarta -

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia pada Juni 2024 surplus US$ 2,39 miliar. Surplus neraca perdagangan terjadi karena nilai ekspor lebih besar daripada impor. Ini juga menjadikan neraca perdagangan Indonesia surplus 50 bulan berturut-turut.

Nilai ekspor Indonesia pada Mei tercatat US$ 20,84 miliar, turun 6,65% dibandingkan Mei 2024. Sedangkan nilai impor Indonesia pada Juni 2024 sebesar US$ 18,45 miliar, turun 4,89% dibandingkan torehan di Mei 2024.

"Pada Juni 2024 nilai ekspor mencapai US$ 20,84 miliar atau turun 6,65% dibandingkan Mei 2024. Nilai ekspor Migas tercatat senilai US$ 1,23 miliar atau turun 13,24%. Nilai ekspor non migas juga turun 6,20% dengan nilai US$ 19,61 miliar," kata Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti dalam konferensi pers di Kantor BPS, Jakarta Pusat, Senin (15/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Amalia menejabarkan untuk impor migas senilai US$ 3,27 miliar atau naik 19,01% secara bulanan. Sementara itu impor non migas senilai US$ 15,18 miliar mengalami penurunan sebesar 8,83% secara bulanan.

Turunnya nilai impor secara bulanan ini disebabkan oleh penurunan nilai impor non migas dengan andil penurunan sebesar 7,58%. Secara tahunan nilai impor Juni 2024 meningkat 7,58% di mana nilai impor Migas dan nonmigas masing-masing naik sebesar 47,17% dan 1,69%.

ADVERTISEMENT

"Kenaikan impor migas yang cukup tinggi ini didorong oleh peningkatan nilai impor minyak mentah dan nilai impor hasil minyak," tutupnya.

Simak juga Video 'Pergerakan IHSG di awal minggu kedua bulan ramadan':

[Gambas:Video 20detik]



(das/das)

Hide Ads