Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell dikabarkan akan mundur jika Donald Trump terpilih kembali menjadi Presiden AS.
Menanggapi hal tersebut mantan orang nomor satu Negeri Paman Sam, Donald Trump mengatakan akan menghormati keputusan dari Powell. Dia akan mempersilahkan Powell mundur jika dia memenangkan pemilu bulan November.
"Saya akan membiarkan dia melakukan apa yang dia lakukan, terutama jika menurut saya dia melakukan hal yang benar," kata Trump kepada Bloomberg Businessweek dalam sebuah wawancara, dikutip dari CNBC, Rabu (17/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Powell sendiri sebelumnya memang dipilih Presiden Joe Biden untuk masa jabatan ketua Fed sejak Mei 2022. Seharusnya Powell akan menjabat lagi sampai 31 Januari 2028.
Kabar Powell akan mundur jika Trump menang ini menandai sikap mantan presiden tersebut yang memiliki hubungan tegang dengan pemimpin bank sentral tersebut.
Sebelumnya saat Trump menjabat sebagai presiden, Powell menghadapi kritik dari Trump selama bertahun-tahun mengenai kebijakan suku bunga.
Kabarnya, Trump juga telah buka-bukaan bahwa dirinya tidak akan lagi menunjuk Powell sebagai Ketua The Fed jika dirinya menang sebagai presiden kembali. Pernyataan ini muncul Februari tahun ini.
"Saya pikir dia politis. Dia akan melakukan sesuatu yang mungkin membantu Partai Demokrat, jika dia menurunkan suku bunga," katanya kepada jurnalis Maria Bartiromo.
(rir/rir)