Ada Dilema di Balik Mahalnya Tiket Pesawat

detik Sore

Ada Dilema di Balik Mahalnya Tiket Pesawat

20detik Signature - detikFinance
Rabu, 17 Jul 2024 15:07 WIB
detikSore 17 Juli 2024
Foto: Irsyad Maulana
Jakarta -

Luhut Binsar Pandjaitan kembali mengkritisi harga tiket pesawat yang ada di Indonesia. ia sempat menyebut bahwa tarif tiket pesawat di Indonesia merupakan harga nomor dua tertinggi di dunia setelah Brazil.

"Dibandingkan dengan negara-negara ASEAN dan negara berpenduduk tinggi, harga tiket penerbangan Indonesia jadi yang termahal kedua setelah Brasil," kata Luhut, dilansir dari detikTravel Selasa (16/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu mengutip dari detikFinance, tingginya harga tiket pesawat masih dipengaruhi oleh kondisi ekonomi yang tengah mengalami pemulihan sejak pandemi. Dalam unggahan instagramnya yang sempat dikutip tim detikcom, iya mengatakan bahwa pada 2024 terproyeksi 4,7 miliar pengguna jasa transportasi penerbangan secara global. Angka ini dinilai mengalami peningkatan sebanyak 200 juta jika dibandingkan dengan tahun 2019.

"Harga tiket penerbangan yang cukup tinggi dikeluhkan oleh banyak orang akhir-akhir ini, penyebabnya karena aktivitas penerbangan global yang telah 90 persen pulih dibandingkan dengan situasi sebelum pandemi. Berdasarkan data IATA, pada 2024 akan ada 4,7 miliar penumpang global atau 200 juta penumpang lebih banyak daripada 2019," kata Luhut dikutip dari Instagramnya, Kamis (11/7/2024).

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, membahas perkara yang sama, Menteri Pariwisata Sandiaga Uno juga sempat memberi usulan solusi terhadap perkara mahalnya tiket pesawat di dalam negeri. Ia menyebutkan tingginya tarif ini disebabkan oleh supply dan demand yang tidak seimbang.

"Supply-nya ini kurang sekarang karena keterbatasan pesawat, penerbangan, dan ketersediaan kursi. Pemerintah itu mendorong lebih banyak pesawat yang beroperasi di Indonesia," kata Sandi, dikutip dari detikBali edisi Sabtu (27/4/2024).

Terkait permasalahan ini, saat itu dirinya juga telah berkomunikasi dengan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan. Dalam diskusi itu, Sandi mengungkapkan bahwa Luhut akan mengusahakan menambahkan jumlah pesawat. Luhut juga akan memberikan relaksasi untuk perusahaan-perusahaan yang tercatat di bursa efek Indonesia. dengan demikian, perusahaan-perusahan itu diharapkan dapat memotong proses serta waktu saat ingin menambah jumlah pesawat.

Kini dengan wacana tentang posisi kedua harga tiket pesawat Indonesia di tingkat global, Kemenko Marves akan melakukan sejumlah strategi, salah satunya mengevaluasi biaya operasi. Tidak hanya itu, sejulmah langkah yang bermuara pada efisiensi pun akan segera dilakukan.

Lalu benarkah efisiensi merupakan solusi telat untuk menekan harga tiket pesawat? Bila hal ini akan dilakukan, adakah ekses yang akhirnya akan merugikan penumpang? Ikuti ulasannya bersama Gerry Soejatman, pengamat penerbangan dalam Editorial Review.

Beralih ke Sulawesi Selatan, detikSore akan bergabung dengan Jurnalis detikSulsel untuk membahas peristiwa penjualan bangunan masjid seharga 3.5 miliar Rupiah. Apa yang melatarbelakanginya? Apa saja polemik yang muncul? Ikuti laporannya dalam Indonesia Detik Ini.

Sementara itu, Sunsetalk petang ini akan mengulas lebih dalam tentang konsep nilai dalam investasi? Bagaimana cara menghitungnya? Apa saja variabelnya? Ikuti bincang santainya bersama Firman Marihot, Chief Digital Officer InvestasiKu sore ini jelang matahari tenggelam.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"

(vys/vys)

Hide Ads