Prabowo, kata Hasan, memberikan dua pesan khusus untuk implementasi makan bergizi gratis. Pertama, program tersebut harus memenuhi syarat gizi.
Kedua, harus dioptimalkan jumlah penerima manfaatnya dengan anggaran yang ditetapkan Rp 71 triliun.
"Syarat utama gizinya harus terpenuhi. Kemudian harus kita optimalkan jumlah penerima manfaatnya. Jadi semua proses riset, kajian, uji coba, pilot project akan bersandarkan kepada 2 arahan dari Pak Prabowo Subianto itu," kata Hasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait kebutuhan gizi, kata Hasan, nantinya akan ditentukan oleh ahli gizi. Saat ini tim disebut sedang melakukan pilot project di seluruh Indonesia agar mendapatkan variasi data terkait program makan bergizi gratis tersebut.
"Jadi riset yang sekaligus kita kerjakan dari sana, kita akan mendapatkan temuan apa saja yang harus dilakukan, diperbaiki, diantisipasi, termasuk kesimpulan berapa harganya, tapi ini masih berjalan," tuturnya.
Sayangnya Hasan tidak mau membeberkan darimana dan berapa anggaran yang digelontorkan untuk pilot project makan bergizi gratis tersebut, yang jelas katanya bukan dari APBN. Pilot project targetnya menyasar minimal 3.000 siswa di setiap provinsi.
"Riset ini belum bisa menggunakan instrumen pemerintah dan belum ada anggarannya di pemerintah," ucap Hasan.
(aid/hns)