3.000 Penerbangan di AS Dibatalkan Gara-gara Gangguan IT

3.000 Penerbangan di AS Dibatalkan Gara-gara Gangguan IT

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Sabtu, 20 Jul 2024 11:32 WIB
Passengers wait at Milwaukee Mitchell International Airport, after airlines grounded flights due to a worldwide tech outage caused by an update to CrowdStrikes Falcon Sensor software which crashed Microsoft Windows systems, in Milwaukee, Wisconsin, U.S., July 19, 2024. REUTERS/Andrew Kelly
Ribuan penerbangan di Amerika Serikat dibatalkan gara-gara gangguan pada sistem jaringan Microsoft.Foto: REUTERS/Andrew Kelly
Jakarta -

Jadwal Penerbangan di Amerika Serikat (AS) terpaksa dibatalkan karena adanya masalah teknis pada jaringan komputer milik lembaga-lembaga pemerintah dan perusahaan. Masalah teknis ini juga menghambat berbagai aktivitas di sektor lain seperti perbankan hingga layanan 911.

Melansir dari CNN, Sabtu (20/7/2024), permasalahan bermula saat perusahaan keamanan siber, Crowdstrike, melakukan update perangkat pada OS Microsoft. Namun saat melakukan update, program yang disiapkan memiliki sejumlah masalah yang mempengaruhi kinerja banyak perangkat komputer di AS.

Termasuk di antaranya yang ikut terganggu adalah jaringan komputer milik banyak maskapai penerbangan di AS. Kondisi inilah yang kemudian membuat ribuan penerbangan harus dibatalkan dan sisanya tertunda pada Jumat (19/7) pagi kemarin waktu setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"CrowdStrike secara aktif bekerja sama dengan pelanggan yang terkena dampak cacat (update perangkat) yang ditemukan dalam pembaruan konten untuk host Windows. Ini bukan insiden keamanan atau serangan siber," tulis CEO George Kurtz di X.

"Kami telah memobilisasi seluruh karyawan CrowdStrike untuk membantu Anda dan tim Anda pulih dari pemadaman perangkat ini", katanya lagi.

ADVERTISEMENT

Namun hal ini lebih mudah diucapkan daripada dilakukan, sebab untuk memulai ulang (restart) sistem komputer yang lumpuh akibat masalah ini secara manual memerlukan waktu. Selain itu tidak semua perusahaan terdampak memiliki keahlian untuk melakukannya.

Karena itu tidak sedikit perusahaan atau maskapai yang lambat untuk pulih dari pemadaman perangkat komputer ini. Hal ini membuat lebih dari 3.000 penerbangan di AS telah dibatalkan dan lebih dari 11.000 tertunda.

Atas permasalahan ini tidak sedikit penumpang pesawat harus terlantar hampir di seluruh bandara di AS. Para penumpang ini juga terpaksa harus menunda acara mereka lantaran tidak bisa berangkat hari itu.

"Besok, saya ada pemakaman di sore hari dan kemudian pada hari Minggu saya mengadakan pesta ulang tahun saudara perempuan saya yang ke-50," kata Ty Kelley, salah seorang penumpang yang terjebak di Bandara Internasional Hartsfield-Jackson, Atlanta akibat adanya pembatalan penerbangan.

"Ini benar-benar kacau. Ini membuat frustrasi dan saya belum pernah mengalami hal seperti ini," ucapnya lagi.

Kemudian ada juga penumpang lain yang terjebak di Pittsburgh, Pennsylvania, merasa geram lantara ia harus terjebak di bandara karena pembatalan penerbangan. Parahnya lagi, maskapai yang ditumpanginya tidak mengembalikan uang tiket sepenuhnya.

Ia menyebut sudah mengeluarkan biaya tiket pesawat untuk delapan orang penumpang sebesar US$ 456 atau Rp 7,38 juta (kurs Rp 16.190/dolar AS). Namun maskapai hanya melakukan penggantian tiket sebesar US$ 100 atau Rp 1,61 juta saja.

"Saya sangat kesal. Ada delapan orang dalam kelompok saya, delapan orang, total harga tiket US$ 456 dan mereka hanya mengembalikan US$ 100," ucap salah seorang penumpang itu dengan kesal.

(hns/hns)

Hide Ads