Gelombang dukungan dana untuk Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), Kamala Harris mengalir deras usai Presiden AS Joe Biden memutuskan mundur dari ajang Pilpres tahun ini. Beberapa saat setelah Biden mengumumkan mundur, para donatur langsung memobilisasi orang-orang kaya untung menggalang dana.
"Saya berkomunikasi dengan banyak pendukung Harris di New York hingga California, dan kini kami bersiap menggalang dana. Saya menerima lebih dari 200 SMS, telepon, dan email hari yang menunjukkan keinginan untuk memberi donasi," kata Jon Henes, ketua keuangan nasional wakil presiden yang juga berperan pada Pilpres AS 2020 dikutip dari CNBC, Senin (22/7/2024).
Di antara penggalang dana yang berencana membantu Harris adalah eksekutif lama Wall Street, Marc Lasry. Lasry diketahui membantu mengumpulkan dana untuk wakil presiden ketika dia mencalonkan diri melawan Biden di pemilihan pendahuluan di Partai Demokrat 2020.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia kemudian mengumpulkan dana kampanye untuk Biden untuk mengalahkan Donald Trump pada Pilpres AS 2020. Tak hanya donatur besar, Platform donasi progresif ActBlue menyebut pihaknya mengumpulkan US$ 27,5 juta uang donasi dalam lima jam setelah Biden menyatakan dukungannya untuk Harris.
Sebelumnya, sejumlah donatur mengumumkan untuk menyetop pendanaan jika Demokrat tetap mengusung Biden di Pilpres. Hal ini imbas buruknya penampilan Biden pada Debat tanggal 27 Juni melawan Trump.
Kini, pengusaha sekaligus pemodal ventura, Reid Hoffman berencana menyumbang lebih banyak kepada Harris dibanding sumbangannya untuk Joe Biden. Ia diketahui sudah menggelontorkan dana US$ 10 juta untuk kampanye Biden.
Sebelum Biden mundur, sekutu Harris merencanakan penggalangan dana di kawasan mewah New York Hamptons pada awal Agustus. Namun beberapa donatur dilaporkan menghapus email undangan karena frustrasi terhadap Biden. Namun acara di Hamptons bulan depan diprediksi ramai dan banyak donatur hadir untuk membantu Harris.
Simak Video 'Seusai Mundur, Joe Biden Kini Dukung Kamala Harris Maju Pilpres AS':