Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional (Cocotech) ke-51 Tahun 2024. Agenda ini merupakan bagian dari kunjungan kerjanya ke Surabaya, Jawa Timur.
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, Konferensi dan Pameran Kelapa Internasional Cocotech ke-51 saya nyatakan dibuka," kata Jokowi, dikutip dari siaran Youtube Sekretariat Presiden, Senin (22/7/2024).
Dalam sambutannya, Jokowi bicara tentang potensi besar komoditas kelapa di Indonesia. Hal ini menjadi bagian dari peluang yang bisa dimanfaatkan untuk ekonomi hijau dunia ke depan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi pun menjabarkan, Indonesia memiliki setidaknya lahan kelapa seluas 3,8 juta hektar. Dari luas lahan tersebut, produksi rata-ratanya tembus 2,8 juta ton.
"Ini sangat besar sekali. Tadi disampaikan oleh Dr. Jelfina (Executive Director of the International Coconut Community), kita nomor 2 di dunia," ujarnya.
Jokowi mengatakan, dua provinsi di Indonesia yang memiliki potensi produksi kelapa terbesar ialah Sulawesi Utara dan Riau. Tidak hanya produksi, ekspor RI untuk komoditas kelapa juga terbilang cukup tinggi.
"Ekspor kita juga bukan jumlah yang kecil, US$ 1,55 miliar (Rp 25,11 triliun). Ini juga angka yang sangat besar dan bisa ditingkatkan lagi kalau kita serius, kita mau menseriusi urusan yang berkaitan dengan kelapa," tuturnya.
Karena itulah, menurutnya, gelaran Cocotech ini sangat penting bagi Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar kedua di dunia. Hal ini juga dalam rangka memperkenalkan potensi besar kelapa untuk memperluas jejaring dan mencari peluang-peluang baru untuk pengembangan industri kelapa di Indonesia.
"Saya mengajak seluruh komunitas kelapa internasional untuk bersinergi memajukan industri kepala berkelanjutan yang mendukung ekonomi hijau dunia," pungkasnya.
Simak Video 'Buka Pameran Kelapa Internasional, Jokowi Bicara Pentingnya Hilirisasi':