Kementerian Perdagangan resmi membentuk Satgas Pengawasan Barang Tertentu yang Diberlakukan Tata Niaga Impor. Oleh pemerintah, satgas ini dibentuk sebagai benteng atas masuknya barang-barang illegal dari luar negeri. Melansir dari detikFinance, ada tujuh jenis barang yang akan menjadi konsentrasi khusus dari satgas ini yaitu tekstil dan produk tekstil (TPT), pakaian jadi dan aksesoris, keramik, elektronik, alas kaki, perlengkapan kosmetik, serta produk garmen lain.
Seperti diketahui, pembentukan satgas ini sebagai tindak lanjut atas banyaknya kasus pabrik tutup dan berimbas pada PHK besar-besaran. Terkait hal ini, Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan (Zulhas) menerangkan bahwa ada beberapa hal yang akan dilakukan oleh Satgas impor ilegal, salah satunya melakukan pengawasan terhadap barang-barang luar yang masuk ke pasar dalam negeri.
"Tugasnya antara lain melakukan pengawasan barang tertentu yang diberlakukan tata niaga impornya. Kemudian memetakan sasaran, program, dan langsung bekerja," jelas Zulhas, dikutip dari laman Kementerian Perdagangan Senin (22/7).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Zulhas menekankan jika kinerja Satgas hanya akan menyasar importir serta distributor besar. Dengan demikian, proses pengawasan akan langsung menuju gerbang-gerbang masuk barang-barang tersebut, seperti Pelabuhan atau bandar udara.
"Fokus pengawasan itu importir atau distributor. Jadi, grosir besar dan importir, tentu masuknya gimana, tentu nanti di pelabuhan-pelabuhan, bukan ritel. Kalau ritel kan akibat," ujar Zulhas, dilansir dari detikFinance edisi Jumat (19/7/2024).
Dibentuk untuk bertugas hingga akhir Desember 2024, mampukah Satgas ini menekan masuknya barang-barang impor ilegal? Sejauh mana kewenangan mereka atas pelanggaran yang ada? Saksikan ulasannya dalam Editorial Review bersama Redaktur Pelaksana detikFinance.
Secara khusus detik Sore kali ini akan kembali mengajak anda untuk membahas seputar isu lingkungan dalam segmen Greentalks. Menghadirkan tokoh-tokoh yang memiliki perhatian besar terhadap transisi energi. Tidak hanya mengonversi energi fosil menjadi energi baru terbarukan, diskusi kali ini juga akan membahas Just Energy Transition sebagai bentuk mitigasi atas efek rumah kaca. Apa saja terobosan pelaku bisnis terkait hal ini? ikuti obrolannya dalam Greentalks.
Sementara itu, Sunsetalks kali ini detikSore akan mengundang Wakil Redaktur Pelaksana detikProperty untuk membahas program 3 juta rumah yang akan digarap oleh pemerintahan berikutnya. Bagaimana implementasinya? Ikuti diskusinya di Sunsetalks jelang matahari tenggelam nanti.
Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.
"Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!"
(vys/vys)